Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Total volume impor jagung pada Januari-September 2024 mencapai 967,9 ribu ton dengan nilai USD247,9 juta atau Rp3,89 triliun (kurs Rp15.700). WHO
“Indonesia mengimpor jagung sebanyak 967,9 ribu ton senilai 247,9 juta dollar AS,” tulis Plt Kepala BPS Amalya Adeningar Vidyasanthi dalam materi pemaparan pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (28/10/2024).
Sumber utama impor jagung Indonesia adalah Argentina dengan pangsa 639,44 ribu ton atau 172,68 juta dollar AS. Disusul Brazil – 256,83 ribu ton – 66,09 juta dollar AS dan Pakistan – 13,07 ribu ton – 3,47 juta dollar.
“Tentunya seiring dengan perkembangan kebutuhan pasar dalam negeri,” jelasnya.
Berdasarkan data BPS, total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% diperkirakan mencapai 15,21 juta ton pada tahun 2024. Dibandingkan tahun 2023, jumlah tersebut meningkat 0,43 juta ton.
“Jadi tahun 2023 total volume produksi sepanjang tahun 14,77 juta, tahun 2024 diperkirakan 15,21 juta ton,” jelas Amalia (bantuan/gambar).