Jakarta –
Wabah human metapneumovirus (HMPV) di Tiongkok telah menjadi perhatian global akhir-akhir ini. Virus ini menyebar dengan sangat cepat sehingga memicu peningkatan kasus yang tajam di Tiongkok utara.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat tidak panik, namun tetap waspada dan menjaga kesehatan untuk mencegah risiko penularan virus ini.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Dr. Widyawati, MKM, menjelaskan upaya preventif seperti menjaga pola hidup sehat, rutin mencuci tangan, dan menggunakan masker di tempat umum dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular.
“Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Namun, kami menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatannya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus. mengancam kesehatan,” tambahnya. jelas Widyawati dalam keterangan tertulis yang diperoleh detikcom, Sabtu (14/1/2025).
Pemerintah Indonesia juga terus memantau perkembangan wabah HMPV di China dan negara lainnya. Langkah-langkah antisipasi dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan di titik-titik masuk, termasuk memantau status karantina kesehatan bagi pelancong internasional yang menunjukkan gejala penyakit mirip influenza (ILI).
“Kami akan terus berkomunikasi dengan pihak terkait untuk memastikan tindakan pencegahan yang efektif. Upaya-upaya dilakukan untuk mencegah virus ini masuk ke Indonesia,” tambah Widyawati.
Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Namun perawatan suportif seperti hidrasi, pengendalian demam, dan istirahat sangat efektif membantu mengurangi gejala.
Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk terus memantau data resmi perkembangan virus ini. Pemerintah juga menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan dan segera berkonsultasi ke puskesmas jika mengalami gejala infeksi saluran pernafasan.
Tonton video “Video Tiongkok menunjukkan peningkatan infeksi saluran pernapasan karena musim dingin” (jus/jus)