Jakarta –

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan produksi garam rakyat di Indramayu, Jawa Barat, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Bahkan produksi garam Indramai diyakini bisa swasembada garam pada tahun 2027.

Trenggono menjelaskan hal tersebut saat berada di Gudang Garam Nasional di Kecamatan Krangkeng, Negara Bagian Indramayu hari ini.

“Tahun depan kita bisa meningkatkan produksi di sini. Saya punya informasinya sekitar 3.000 hektar (kemungkinan),” kata Trenggono, Kamis (26/12/2024).

Ia mengatakan Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah penghasil garam di Jawa Barat selain Kabupaten Karawang, Kirebon, dan Pangandaran. Produksi garam Indramai tersebar di 4 kecamatan yaitu Krangkeng, Losarang, Kandanhur, dan Doria.

Luas lahan garam produktif di Karesidenan Indramayu saat ini seluas 1.445 hektare dengan total produksi 135.891 ton atau rata-rata produksi 94 ton per hektare, ujarnya.

Ia mengatakan, sebagian besar kegiatan produksi garam di Indramayu dikelola secara tradisional dengan mengandalkan sistem pasang surut, sehingga mempengaruhi kuantitas dan kualitas produksi. Oleh karena itu, rencana revitalisasi harus dikembangkan untuk memodernisasi operasi garam di Indramayu.

“Kami akan usulkan (anggarannya) tahun depan dipulihkan, untuk modernisasi produksinya,” tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, pemerintah telah menetapkan target swasembada pangan garam industri pada tahun 2027. Tahap pertama diputuskan untuk menghentikan impor garam industri pada tahun 2025, kecuali Pabrik Klor Alkali (CAP).

Untuk mencapai tujuan swasembada garam, Kementerian Kelautan dan Perikanan menjalankan beberapa program sukses, antara lain perluasan bendungan garam dan penguatannya dengan teknologi produksi garam modern.

Saksikan juga video ‘Misi mengembalikan kejayaan perikanan di Indonesia’:

Saksikan video “Misi Mengembalikan Kejayaan Perikanan Indonesia” (prf/ega)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *