Jakarta –
Hwasa, anggota grup Korea Selatan Mamamoo, baru-baru ini mengungkapkan kondisi kesehatannya. Pada acara Body Documentary ia mengaku pernah mengalami anoreksia.
Hwasa mengatakan bahwa para penggemarnya tidak akan pernah menyadari situasi ini. Pasalnya, wanita berusia 29 tahun itu mengalami anoreksia saat menjalani latihan.
Koreaboo mengutip Hwasa yang mengatakan, “Saya tidak makan apa pun saat itu karena itu adalah saat di mana saya harus bekerja keras dan saya tidak tahu harus berbuat apa. Semua orang mengatakan hal yang sama dan saya harus melakukan ini untuk debut. ” Senin (6/1/2025).
Lebih lanjut ia berkata, “Pada hari kami menimbang diri, semua anggota pergi ke apotek dan membeli obat untuk membersihkan bagian dalam tubuh (diuretik). Kami menyelesaikan semua ini dan menimbang diri kami sendiri.”
Saat magang, Hwasa pernah ingin makan injeolmi, kue beras khas Korea Selatan. Namun dia harus memakannya secara diam-diam agar tidak ketahuan.
Namun ketika gula darahnya tiba-tiba meningkat, dia mulai merasa pusing. Hwasa merasa stres, marah, dan akhirnya muntah.
Hwasa mengaku hal itulah yang menjadi penyebab dirinya mengalami anoreksia. Meski demikian, Hwasa kini menjadi salah satu idola yang memiliki tubuh sehat dan bugar.
Dikutip dari Cleveland Clinic, anoreksia atau anoreksia nervosa merupakan kelainan makan yang membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi. Akibat kondisi ini, orang tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan seringkali berat badannya menjadi sangat rendah.
Orang yang menderita anoreksia juga memiliki ketakutan yang mendalam terhadap penambahan berat badan dan perubahan bentuk tubuh. Seringkali mereka tidak menyadari dampak serius dari kondisi ini.
Anoreksia adalah kondisi mental dan fisik. Tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi, masalah kesehatan serius, dan bahkan kematian.
Ada banyak kondisi yang termasuk gejala anoreksia. Berikut daftarnya, dikutip dari Hopkins Medicine: Apa saja gejala anoreksia?
Anoreksia dapat menyebabkan banyak gejala. Gejala-gejala ini mungkin berhubungan dengan makanan atau berat badan. Gejala-gejala ini bisa bersifat fisik atau emosional.
1. Gejala yang berhubungan dengan makanan atau berat badan mungkin termasuk: Ketakutan yang ekstrim menjadi gemuk.
2. Gejala fisik dapat berupa: Status gizi buruk (dehidrasi, konstipasi, atau kelelahan ekstrem). Kulit kering atau pucat. rambut tipis. Kuku rapuh. Infertilitas.
3. Gejala emosional dapat berupa: Menarik diri dari situasi sosial. Saksikan video “Video Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat Rendah di Puskesmas” (sao/kna)