Bogor –
Tingkat okupansi hotel di Kabupaten Cianjur pada libur Natal dan Tahun Baru 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Rata-rata tingkat okupansi hanya 33 persen.
Presiden PHRI Cyanjur Nano Indira Praja mengatakan okupansi atau tingkat keterisian hotel pada akhir tahun 2024 mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan Natal dan Tahun Baru 2025. Ia mengatakan, tingkat okupansi hotel pada Natal 2024 mencapai 60 persen dari total 1.400 kamar di Cianjur.
“Kami punya 33 hotel yang punya 1.400 kamar. Tahun lalu, sejak Natal hingga Tahun Baru rata-rata okupansinya 60 persen,” kata Nano kepada detikJabar, Jumat (3/1/2025).
“Turun banyak, okupansi tahun ini hampir 50 persen dibandingkan tahun lalu,” imbuhnya.
Menurut Nano, tingkat okupansi akan mencapai 37 persen pada 23-24 Desember 2024. Sedangkan tingkat okupansi berada di angka 31 persen pada malam tahun baru.
“Sebenarnya okupansi saat Natal tahun ini sangat rendah. Hotel-hotel di Bangkok Chanchur sebagian besar hanya terisi 50 persen. Tapi kalau dirata-rata semua hotel hanya 30 persen,” ujarnya.
Nano mengatakan rendahnya tingkat okupansi hotel disebabkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata di Sihanoor.
Jadi, daripada bermalam, mereka langsung ke tempat-tempat wisata dan berlibur sehari saja,” ujarnya.
Untuk meningkatkan okupansi hotel, Siangjur perlu bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, katanya.
Salah satunya adalah perluasan kalender event di Cianjur. Sehingga akan semakin banyak wisatawan yang datang dan menginap di Siangjur,” ujarnya. Saksikan video “Occupancy Hotel Meningkat 25 Persen di Jakarta Saat Paus Fransiskus Tiba” (fem/fem)