Jakarta –

Menteri Pertanian (Mentan) Andy Amran Sulaiman mengungkapkan harga lada di kalangan petani anjlok hingga ke level Rp 5.000 per kilogram (kg). Angka tersebut sangat jauh dari Harga Acuan Pembelian (HAP) baik untuk Cabai Merah maupun Cabai Merah Keriting.

“Di daerah-daerah yang kami datangi, harga lada Rp3.000-Rp5.000 per kilogram. Sudah turun banyak,” kata Amran di Kementerian Pertanian, Senin (23/12/2024/2024). .

Hal inilah yang menyebabkan harga lada hitam masih rendah di pasaran. Padahal, sesuai aturan pemerintah, HAP cabai merah keriting Rp 22.000/kg hingga Rp 29.600/kg dan cabai merah Rp 25.000/kg hingga Rp 31.500/kg.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kedelai, Bawang Merah, Cabai Merah, Cabai Merah Keriting, Daging Sapi/Kerbau, serta harga beli di tingkat produsen dan harga jual di tingkat konsumen terima kasih

Namun, dia menjamin stok pangan akan aman menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Imran mengatakan stok beras sebanyak 2 lakh ton.

Alhamdulillah stok kita aman. Apalagi stok beras yang kita diskusikan dan diskusikan dengan Balog sebanyak 2 juta ton, kata Amran.

Amran mengatakan, selain beras, pasokan telur, daging ayam, lada hitam, dan produk lainnya cukup melimpah. Tidak hanya kecukupan produksi yang terjamin, harga komoditas juga dipantau agar tetap stabil.

Jadi aman sekali, telur ayam, merica, aman sekali. Bahan makanannya juga dikurangi, ujarnya.

Amran juga mengungkapkan hasil kunjungan lapangan ke beberapa daerah menunjukkan tren positif terhadap stabilisasi harga komoditas strategis. Contohnya adalah anjloknya harga lada hitam secara signifikan.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian akan terus memantau dan mengoordinasikan pembangunan dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia selama Natal nanti.

Tak hanya itu, menyambut tahun 2025, Kementerian Pertanian telah menyusun inisiatif strategis untuk mendukung program ambisius Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari subsidi pupuk, perbaikan irigasi, dukungan program pangan bergizi, dan khususnya diskusi mengenai strategi mencapai swasembada pangan.

“Kemudian kita membuat rencana ke depan pada tahun 2025. Kita bekerja keras untuk bisa mandiri secepatnya sesuai arahan Presiden Prabu,” tutupnya. (pembunuhan/pembunuhan)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *