Jakarta –
Seluruh 179 penumpang Jeju Air tewas dalam kecelakaan di Bandara Muen di Korea Selatan. Presiden Sementara Korea (Korea) Choi Sang Mok mengumumkan saat berkabung nasional sebagai Time 7 hari.
Berdasarkan pemberitaan Yonhap pada Senin 30/12/2024, kabar tersebut dirilis meski jumlah korban meninggal terkonfirmasi ada 176 orang. Keputusan itu diumumkan dalam pertemuan darurat beberapa jam setelah Boeing 737-800 lepas landas dari Bangkok dengan 181 penumpang itu jatuh pada Minggu (29/12) di bandara kota Jolla South.
Tuan Choi berkata: Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kami kepada keluarga mereka yang meninggal dalam tragedi yang tak terbayangkan ini.
Choi mengumumkan 7 hari berkabung nasional. Masa berkabung dimulai pada hari Minggu.
Choi juga menetapkan Muan sebagai zona khusus bencana. Dia berjanji akan membantu keluarga korban tewas dan merawat para penyintas.
Mr Choi berkata, “Kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk upaya pemulihan, mendukung keluarga almarhum dan merawat yang terluka”.
Tuan Choi mengarahkan organisasi terkait untuk memobilisasi sumber daya termasuk peralatan, personel dan infrastruktur.
Di antara 175 penumpang pesawat Jeju Air tersebut, terdapat 2 orang warga negara Thailand dan sisanya warga negara Korea Selatan. Kedua korban yang selamat meminta maaf kepada penumpang pesawat.
CEO Kim Ebay dari Jeju Airlines meminta maaf atas kejadian tersebut. Tuan Kim Il-sung membungkuk dalam-dalam saat siaran berita televisi.
Tuan Kim mengatakan bahwa pesawat tersebut tidak memiliki catatan kecelakaan dan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada awalnya. Maskapai ini bekerja sama dengan penyelidik untuk memprioritaskan bantuan kepada para korban.
Presiden Bandara Thailand Kerati Kijmanawat mengatakan, “Tidak ada kelainan saat pesawat lepas landas dari Bandara Suvarnabhumi Bangkok. Saksikan videonya: “Video: Kursi Korban Kecelakaan Udara Jeju dan Dampak Tembok” (fem/fem)