Jakarta –

Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nasrun Wahid bereaksi terhadap kabar relokasi gudang pangan atau proyek warisan pangan dari Kalimantan ke Marrakesh, Papua. Nasrun pun membantah kabar tersebut.

Noceron menegaskan tidak akan ada pengalihan sumber pangan karena dibutuhkan lebih banyak lahan termasuk Kalimantan, Papua, dan Sumatera untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2027. Oleh karena itu, sumber daya pangan di ketiga bidang tersebut akan menjadi fokus pemerintah saat ini.

“Sumber pangan belum berpindah dari Kalimantan ke Malawi, kenapa? Karena kita butuh Kalimantan untuk swasembada pangan, kita butuh Papua dan Sumatera. Jadi fokus sumber pangan di pemerintahan ini ada tiga, fokus di Sumatera, Kalimantan, Papua. “. kata Nusron pada acara Pencapaian Akhir Tahun 2024 di ruang kerjanya, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024).

Nasroon mengatakan perlunya penanaman padi seluas 1,6 juta hektar untuk mencapai swasembada pangan. Namun masih terdapat tantangan, yakni usulan konversi banyak lahan sawah menjadi lahan sawah lindung (LSD). Bahkan, setiap tahunnya diusulkan untuk mengubah 150 ribu hektare penanaman padi menjadi LSD.

Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan ketersediaan lahan untuk mencapai tujuan swasembada pangan. Hal ini untuk menggantikan sawah yang berstatus LSD.

Selain itu, menurut Nusron, rata-rata kawasan pangan dan pertanian berkelanjutan di Pulau Jawa dan Sumatera mengalami revisi plus minus 150.000 hektar per tahun.

Jadi, untuk kompensasinya hari ini kita butuh 1,6 juta hektar, bukan lima tahun ke depan. Kalau kita asumsikan 150.000 hektar itu diperbaiki setiap tahun selama lima tahun ke depan, kita lakukan. Kalau Jawa terus. untuk ditingkatkan, Ini bisa mandiri.”

Dengan demikian, ketersediaan lahan alternatif untuk budidaya padi saat ini telah dimodifikasi untuk kepentingan hilir dan perumahan di Jawa dan Sumatera, lanjutnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Darajad Wibowo mengatakan, Prabowo Subyanto berencana memindahkan proyek Gudang Pangan Nasional (Food Asset) dari Kalimantan ke Merauke, Papua.

Pada UOB Economic Outlook Summit 2025 di Jakarta, Darajad mengatakan, “Seiring dengan dikembangkannya real estate pangan di Kalimantan, tanahnya tidak terlalu subur dan hanya terdapat sedikit lapisan tanah atas, sehingga harus menghadapi berbagai permasalahan”. Melansir CNN Indonesia, Kamis (26/9).

Diakui Darajad, Merauke masih memiliki banyak kekurangan terutama dari segi infrastruktur pendukung. Namun, dia menegaskan, lahannya lebih subur dibandingkan Kalimantan dari segi pertanian. (hns/hns)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *