Jakarta –
Wakil Ketua DPP Sufmi Dasko Ahmed mengatakan, Presiden Prabowo Subianto saat ini sedang melakukan efisiensi anggaran di berbagai kementerian dan lembaga. Hal ini disebabkan inefisiensi anggaran di banyak kementerian dan lembaga.
Dasco mengatakan, biaya perlengkapan kantor (ATK) seluruh kementerian dan lembaga mencapai 44,4 triliun.
“Saya lihat kemarin belanja ATK seluruh kementerian dan lembaga sebesar Rp 44,4 triliun. Itu hanya pengeluaran saya saja,” kata Dasco Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Selain itu, Dasco Prabowo Subianto merevisi Rencana Strategis Nasional (NSP) yang dinilai kurang baik bagi perekonomian Indonesia.
“Pak Prabowo melakukan pekerjaan kecil-kecilan untuk rakyat, lalu bagaimana mengevaluasi proyek-proyek strategis nasional yang kecil dan tidak menguntungkan,” ujarnya.
Lalu ada Dasco, Prabowo juga sedang mengumpulkan informasi seputar bisnis perkebunan kelapa sawit. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dengan mengenakan pajak pada industri kelapa sawit.
“Misalnya sengaja menebang lahan sawit tidak terdaftar, hasilnya banyak, tapi pajaknya tidak dibayar. Kemudian berusaha menghimpun dan memaksimalkan hasilnya untuk meningkatkan kemaslahatan eksklusif bagi rakyat. APN.
Tak sampai di situ, Dasco mengatakan, saat ini proyek-proyek yang dinilai mempunyai potensi tinggi bagi pendapatan daerah akan melibatkan pengawasan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan.
“Juga kalau misalnya Pak Prabowo agak mempersulit penerjunan petugas KPK dan jaksa untuk mengawasi proyek-proyek besar, maka akan banyak yang tidak senang,” ujarnya. (kilo/kilo)