Jakarta –
Superkomputer atau prosesor kecerdasan buatan identik dengan ukurannya yang sangat besar. Namun, di CES 2025, Nvidia memamerkan superkomputer AI kecil pribadi.
Dalam keynote-nya di CES 2025, CEO Nvidia Jensen Huang memamerkan Project Digits, superkomputer AI kecil yang tidak lebih besar dari Mac Mini. Digits menggunakan chip baru Nvidia yang disebut GB10 Grace Blackwell Superchip
Chip ini memiliki kemampuan untuk menjalankan model kecerdasan buatan yang canggih, namun berukuran kecil dan dapat ditempatkan di desktop serta mengonsumsi sedikit daya, menggunakan sambungan listrik rumah tangga.
Padahal biasanya superkomputer, terutama yang digunakan untuk pemrosesan kecerdasan buatan, berukuran sangat besar sehingga membutuhkan ruang tersendiri. Belum lagi konsumsi daya yang sangat tinggi.
Menurut Nvidia, angka tersebut bisa digunakan untuk mengolah model AI dengan jumlah variabel hingga 200 miliar, dan harganya mulai USD 3.000 atau sekitar Rp 48,5 jutaan, seperti dikutip detikINET The Verge, Rabu (8/1/2025). ).
“AI akan menjadi arus utama dalam setiap aplikasi di setiap industri. Dengan Project Digits, Grace Blackwell Superchip dapat dihadirkan ke jutaan pengembang. Menghadirkan superkomputer AI ke meja setiap data scientist dan mahasiswa akan menggerakkan mereka dan membentuk AI era,” kata Huang dalam keterangannya.
Setiap sistem angka dilengkapi dengan memori terpadu sebesar 128 GB, bukan 16 atau 32 GB, seperti yang digunakan di sebagian besar komputer saat ini. Bahkan, jika pengguna membutuhkan pemrosesan data yang banyak, mereka dapat menghubungkan dua sistem digital yang dapat memproses model kecerdasan buatan dengan 405 miliar parameter.
Sekadar informasi, saat ini model AI terbaik di Meta adalah Llama 3.1 dan model AI tersebut memiliki 405 miliar parameter.
Chip GB10 yang digunakan memiliki kekuatan pemrosesan AI hingga 11 petaflops, yang berarti dapat melakukan 1 kuadriliun (1.000 triliun) penghitungan AI per detik untuk akurasi FP4.
Sistem ini juga menggunakan inti CUDA terbaru Nvidia dan inti Tensor generasi ke-5, dipasangkan dengan CPU Grace yang menggunakan 20 inti efisien NVLink-C2C. Nvidia bermitra dengan Mediatek untuk mengerjakan GB10 guna mengoptimalkan efisiensi energi dan kinerja chip.
Pengguna dapat menggunakan Digit untuk mengembangkan dan menguji model AI lokal dan mengirimkannya ke layanan cloud atau pusat data menggunakan arsitektur Grace Blackwell dan Platform Perangkat Lunak Nvidia AI Enterprise.
Nvidia juga menawarkan perangkat lunak AI, termasuk kit pengembangan, model AI terlatih, dan banyak lagi melalui katalog Nvidia NGC. Sistem operasi yang digunakan adalah Nvidia DGX dan mendukung framework populer seperti PyTorch, Python dan Jupyter. Tonton video “Video Perangkat Nvidia Terbaru: Pelatihan Chip-Robot Game Baru” (asj/asj)