Jakarta –

Sekelompok wisatawan menaiki taksi air di tengah laut di pulau Koh Phangan, Thailand. Awak kapal meminta mereka membayar ekstra.

Sabtu lalu, sebuah postingan di media sosial menggambarkan sebuah insiden di mana wisatawan terpaksa membayar di tengah perjalanan perahu pada malam hari.

Menurut Khaosodenglish, peristiwa itu terjadi pada Selasa (1 Juli 2024), Tahun Baru, sekitar pukul 02.00. Saat itu, sekelompok 20 wisatawan menaiki perahu untuk mengunjungi pub lokal.

Operator kapal tidak mempublikasikan harga terlebih dahulu. Setibanya di laut, awak kapal meminta biaya 400 baht (180.000 rupee) per orang untuk sekali jalan. Mereka mengancam tidak akan melanjutkan perjalanan sampai seluruh penumpang membayar lunas.

Pengunggah menulis: “Ombaknya sangat besar dan kami tidak bisa kembali. Mengingat insiden tragis baru-baru ini di mana seorang turis Korea meninggal dalam kecelakaan longboat, kami terpaksa membayar.”

Postingan tersebut menimbulkan reaksi keras di kalangan netizen dengan komentar yang mengecam tindakan tersebut.

“Perilaku yang tidak dapat diterima,” tulis komentar tersebut.

“Penipuan seperti ini merusak reputasi pariwisata kami, (walaupun) mereka akan mengeluh jika wisatawan berhenti datang.”

Namun, operator perahu Pantai Hujan membela tindakan awak kapal tersebut. Dia merujuk pada pengalamannya ketika penumpang melarikan diri tanpa uang sepeser pun setelah mencapai pantai.

“Ini bukan tentang menjadi kejam, ini tentang melindungi penghidupan kita,” kata operator tersebut.

Insiden tersebut memicu perdebatan di media sosial, dan banyak yang menyalahkan tindakan tersebut karena merugikan industri pariwisata. Banyak yang berpendapat bahwa meminta uang sebelum berangkat akan menjadi solusi terbaik.

Direktur Kantor Pelabuhan Regional Koh Phangan, Vijak Chopriket, menjelaskan pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut. Pertemuan dengan sekitar 50 operator taksi air lokal dijadwalkan pada 7 Januari 2025.

Hal itu dilakukan guna menciptakan panduan pelayanan yang tepat dan menopang industri pariwisata di pulau tersebut.

“Kita perlu memastikan kualitas layanan transportasi di sini tetap terjaga dan tidak merusak reputasi Koh Phangan sebagai destinasi wisata,” kata Chopriket.

Insiden tersebut juga menyoroti tantangan dalam mengatur layanan transportasi wisata di Koh Phangan, yang terkenal dengan pesta bulan purnama dan aktivitas pantainya. Tonton video “VIDEO: Momen seekor gajah menginjak-injak seorang biksu saat memasuki kuil di Thailand” (upd/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *