Jakarta –

Kota Alicante di Spanyol telah melarang pembangunan akomodasi sementara selama dua tahun ke depan. Hal ini untuk menghindari pariwisata massal.

Dengan dimulainya Express pada Sabtu (1/4/2024), dampak pariwisata massal di Spanyol terus berlanjut. Banyak warga kota di Spanyol, termasuk Alicante, merasa khawatir.

Penduduk Alicante dan pejabat kota prihatin dengan dampaknya terhadap lingkungan publik. Selain itu, harga sewa juga tidak terjangkau bagi warga karena prioritas mereka adalah mengembangkan hunian atau tempat tinggal sementara.

Anggota dewan perencanaan Rocio Gómez menjelaskan bahwa larangan dua tahun terhadap pembangunan perumahan jangka pendek memberikan kesempatan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan aturan terkait persewaan liburan.

“Tujuan kami membersihkan rumah-rumah yang tidak layak huni,” ujarnya.

Menurut Right Casa Estates, kawasan Alicante merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler bagi wisatawan internasional di Spanyol. Khususnya bagi wisatawan asal Inggris. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 76.739 warga Inggris memutuskan untuk berlibur ke Alicante setiap tahunnya.

Alicante diminati wisatawan karena arsitektur dan sejarahnya yang modern, kaya akan budaya dan cuaca yang baik.

Dewan Kota Alicante baru-baru ini menerbitkan laporan mengenai akomodasi bagi wisatawan dan tampaknya ada sekitar 4,108 rumah yang diperuntukkan bagi wisatawan. Diketahui, sekitar 2,31 persen dari total jumlah penduduk belum memiliki izin.

Gómez juga mengatakan bahwa rencana masa depan mencakup studi sosial untuk membantu menentukan batas sewa liburan yang masuk akal dan membangun sistem registrasi publik untuk properti yang terjangkau.

“Tujuan utama kami adalah melindungi lingkungan dan warga kami, dengan selalu mempertimbangkan aspek pariwisata kota kami,” kata Gomez.

Tempat lain di Spanyol juga telah mengumumkan larangan serupa dengan Barcelona. Walikota Jaume Collboni juga mengumumkan rencana untuk melarang persewaan jangka pendek di negara tersebut mulai November 2028.

Saat ini, terdapat kekhawatiran yang semakin besar mengenai gerakan anti-pariwisata di resor-resor populer di Spanyol pada tahun 2024. Misalnya, penduduk Kepulauan Canary dan Kepulauan Balearic telah melaporkan kekhawatiran mengenai dampak pariwisata massal. Simak video “Video: Momen Raja Spanyol Dilempari Telur Saat Kunjungi Korban Banjir Valencia” (wkn/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *