Jakarta –

Puluhan penonton atau turis asal Malaysia diperas sejumlah polisi di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Demikian pesan Menteri Industri Kreatif Teuku Riefky Harsya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Ia berharap ke depan semua pihak, khususnya pemerintah, terus mendukung acara berskala internasional ini. Sebab kegiatan tersebut juga berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

“Ya tentu kita berharap semua pihak, baik aparatur sipil negara maupun aparat pemerintah pusat dan daerah, mendukung acara tersebut. Acara-acara ini sebenarnya akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di bidang musik,” kata Riefky saat membuka resminya, Senin (1 Juni 2024).

Riefky menjelaskan pemerasan terhadap wisatawan yang datang sebagai penonton konser harus dihentikan. Kasus pengadilan terhadap pelaku berlanjut hingga hari ini.

“Yah, kami berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi dan kami juga akan bertemu dengan Persatuan Penyelenggara Musik Indonesia dalam waktu dekat,” kata Riefky.

“Dan kami juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” tambahnya.

Menurut Polri, total kerugian WN Malaysia yang menjadi korban dugaan pemerasan berjumlah 45 orang.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang kami lakukan, harus kami klarifikasi bahwa korban adalah warga negara Malaysia dan melalui penyelidikan dan identifikasi ilmiah kami menemukan 45 orang, kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim.

Karim mengatakan, barang bukti kasus dugaan pemerasan warga Malaysia yang dilakukan 18 petugas polisi berjumlah Rp 2,5 miliar. Tonton video “Video: Mendag Keluhkan Petugas Polisi Terlibat Pemerasan Penonton DWP” (msl/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *