Batavia –

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya peran dokter senior dalam penyampaian perundungan pada program pendidikan kedokteran (PPDS). Ia tidak ingin kejadian seperti yang dialami Dr ArL di PPDS FK terjadi sehingga Undip kembali bergerak di bidang pendidikan.

Hal itu diungkapkannya usai memberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala kepada Dr ARL yang diwakili ibunya, Nuzmatun Malinah.

“Untuk para lansia, kita kini memutus rantai agar kita bisa membangun budaya yang lebih baik dalam mendidik para dokter spesialis ini, karena mereka akan menunjang ratusan juta pasien,” kata Menteri Kesehatan Budi saat ditemui awak media dalam pertemuan tersebut. Kementerian. kantor.

Menteri Kesehatan Budi mengatakan budaya pendidikan PPDS harus dibangun dengan baik. Menurutnya, hal ini juga dekat dengan kualitas pelayanan pasien setelah dokter lulus.

Selain itu, ia juga menantang para guru di PPDS untuk tidak menyerahkan seluruh tanggung jawab mengajar kepada guru senior. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu pemicu kuatnya budaya bullying di dunia pendidikan kedokteran.

Menteri Kesehatan Budi meminta para guru lebih banyak meluangkan waktu bersama peserta PPDS. Menurutnya, jarang sekali generasi muda mempunyai aktivitas lain di bidang pengajaran.

“Para guru, harap pastikan bahwa mereka tidak mengajar yang lebih tua sambil mendidik yang lebih muda karena yang terjadi dalam sistem saat ini adalah banyak guru yang menyerahkan tanggung jawab mengajar kepada yang lebih muda dan senior. Kebetulan yang tua-tua mendidik anak-anaknya yang masih kecil untuk menghadapi pelaku intimidasi,” jelas Menkes. Lihat “Progress Investigasi Kemenkes atas Dugaan Pelecehan PPDS Undip” (avk/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *