Jakarta –

Menteri Koordinator Pangan Zulqifli Hasan atau Zulkhas mengatakan anggaran Program Gizi Gratis (MBG) bisa melebihi Rp 420 triliun. Anggaran diperlukan untuk menutupi bahan baku program.

Tingginya anggaran yang diperkirakan disebabkan oleh meningkatnya permintaan pangan seiring berjalannya program. Pada saat yang sama, sebagian pangan kini harus diimpor sehingga kebutuhan anggarannya juga tinggi.

Hingga Juni, angkanya mencapai Rp 71 triliun. Januari-Desember penuh, yakni Rp 420 triliun lebih,” kata Zulkhas dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan di Jatim, disiarkan Selasa (7/1/2025).

Menurut Zulkhas, jika Indonesia tidak segera meningkatkan produksi pangan, maka biaya bahan baku akan meningkat. Dengan terjaminnya pasokan pangan, belanja anggaran, khususnya impor, bisa ditekan.

“Tahukah Anda betapa kita membutuhkan telur, beras, segala jenis ikan, berapa banyak yang akan kita impor jika kita tidak bekerja keras sekarang? Malu kita, kita tertinggal jauh dari Thailand dan Vietnam. 28 tahun kemudian. Reformasi terus berlanjut. Kepemimpinan Pak Harto telah meningkatkan pertanian kita, tapi “Yang penting tidak.”

Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menjamin swasembada pangan. Pertama soal percepatan pembangunan irigasi, kedua soal kebijakan pemekaran wilayah, dan ketiga soal pembelian pupuk dan benih.

“Pada akhirnya (kebutuhan gizi) ini adalah nutrisi gratis,” tutupnya. Hal ini memerlukan peran serta gubernur dan bupati. “Jangan sampai anggarannya terlalu tinggi, itu tidak tepat.”

FYI, program MBG resmi dimulai pada Senin (6/1/2025). Program ini dilaksanakan di 26 provinsi.

Target awal program ini adalah 3 juta orang. Sasaran pembelinya adalah anak-anak muda, lansia, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan menyusui.

Lihat juga “Korut Gunakan Uang Prabow untuk Dapat Makanan Bergizi Gratis di Kendari,” katanya:

(ada/rd)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *