Jakarta –

Badan Pangan Nasional mengakui harga cabai rawit merah mengalami kenaikan signifikan. Kondisi ini tak lepas dari dampak hujan deras.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengaitkan tingginya harga cabai merah karena kelangkaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya banjir akibat hujan lebat dan rusaknya tanaman pangan.

Daerah yang diketahui pernah mengalami banjir antara lain Sulawesi Selatan, Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Sidenreng Rappang. Kemudian, banjir juga terjadi di Jawa Tengah, seperti Temanggung di Sukabumi dan Jawa Barat.

“Di beberapa wilayah di Pulau Jawa juga terjadi banjir di sentra produksi cabai. Hal ini kemungkinan besar akan menyebabkan kerugian produksi yang cukup besar di wilayah tersebut, bisa mencapai 60-70%,” ujarnya kepada Detikcom, Rabu. /8).) 2025).

Hujan deras dan banjir menyebabkan paprika cepat busuk. Selain terendam banjir, kondisi pohon lada juga terdampak angin kencang. Hal ini menyebabkan kehabisan stok di banyak daerah.

Katanya, “Di bagian tengah banyak yang terendam air dan membusuk. Dalam video yang saya terima beberapa waktu lalu (menunjukkan kondisi cabai), lokasinya sudah layu dan membusuk.”

Saat ini pasokan di banyak daerah juga sangat lemah sehingga menyebabkan kenaikan harga yang tajam, termasuk di Jakarta. Harga cabai di beberapa wilayah Jakarta mencapai Rp 130.000 per kg.

Melihat hal tersebut, Ketut mengaku akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengetahui daerah mana yang masih memiliki pasokan cukup atau lebih. Ini juga menunjukkan area mana yang masih tersedia untuk ditanami dan dipanen.

“Pertama-tama kami akan menanyakan kepada para pemimpin kami di mana kelebihan area produksi mereka pada bulan ini dan kemudian mendistribusikannya ke Jakarta sehingga harapan kami adalah pengurangan produksi akan terjadi secara perlahan sehingga petani tidak terlalu dirugikan.” dia menjelaskan.

Namun Ketut belum bisa memastikan apakah harga cabai bubuk masih tetap tinggi selama Ramadan. Tujuannya mungkin untuk mendekati harga beli referensi (HAP). Di sisi lain, patut dipertanyakan apakah kondisi cuaca ekstrem akan terus berlanjut.

“Kami seharusnya memulai produksi besar-besaran pada bulan Februari, tetapi jika hujan lebat tiba-tiba, banjir, dan lain-lain terjadi, hal itu mungkin menjadi tidak terkendali. Dengan asumsi bahwa hujan mulai turun secara normal, maka ini bukan bencana besar, jadi masuk Februari, “harga akan mulai turun sedikit demi sedikit,” tutupnya.

Sebagai referensi, berdasarkan data Pusat Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata cabai merah bubuk nasional adalah Rp 86.300 per kilogram (kg). Namun jika dilihat di pasar berbeda, ada yang mencapai Rp 130.000/kg.

Hingga Selasa (1 Juli), harga cabai rawit merah mencapai Rp 130.000/kg di Pasar Jatinegara, Rp 133.150 di Kramatjati, dan Rp 105.000/kg di Pasar Minggu.

Sementara harga rata-rata cabai merah nasional adalah Rp73.000/kg dan cabai merah keriting Rp49.870/kg, berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional.

Dilihat dari tiap daerah, harga cabai rawit merah di Jakarta mencapai Rp 130.000/kg, Jawa Barat Rp 91.460/kg, Jawa Tengah Rp 85.730/kg, Jawa Timur Rp 85.580/kg, dan Banten Rp 81.240/kg. (Ada/rd)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *