Jakarta –
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerintah mendorong partisipasi usaha kecil, kecil, dan menengah (UKM). Kontribusi UMKM sendiri diketahui lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurut Menteri Investasi dan Anak Perusahaan/Ketua Badan Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, pihaknya juga mendorong pengembangan UKM yang mendorong perekonomian.
Rosan mengatakan, pihaknya telah merundingkan 579 perjanjian kemitraan antara UKM dan perusahaan besar. Hal itu dirangkumnya setelah dua bulan bertugas di Kabinet Merah Putih.
“Dalam waktu sekitar 2 bulan, total kontrak kemitraan antara perusahaan besar dan UKM di seluruh daerah sebanyak 579 kontrak senilai 3,9 juta. Rp, termasuk 158 perusahaan besar dan 389 UKM,” kata Rosan pada Investment Partnership Forum di India. . Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Rosan juga menyampaikan jumlah kemitraan antara UKM dan perusahaan besar pada tahun 2022-2024. sebesar 15,9 juta Rp. Selain itu, tercatat juga penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 11.370.330 orang melalui Online Single Submission (OSS) pada tahun 2021 hingga 2024.
“Jumlah NIB yang diraih sebanyak 11.370.330, lebih dari 99% usaha UMKM,” ujarnya.
Selain itu, Rosan juga mengungkapkan pemerintah mencatatkan pembiayaan investasi sebesar Rp1.261,43 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.875.214 orang atau tumbuh hampir 18%.
“Kami perkirakan angka ini akan terus tumbuh, karena diperkirakan akan tumbuh signifikan pada tahun depan,” tutupnya.
Tonton juga video Kementerian Koordinator dimana Perdana Menteri ingin memudahkan masyarakat mendapatkan kredit usaha
(kilogram/kilogram)