Jakarta –
Pancak, joki lintas alam di Bogor ditangkap setelah viral. Dinas Pariwisata Jabar mengimbau wisatawan menghindari jasa joki kecil-kecilan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Benny Bachtier mengimbau masyarakat tidak tergiur tawaran agar lebih cepat sampai tujuan.
“Kami meminta wisatawan tidak menggunakan jasa joki wisata untuk menghindari pungutan. Wisatawan harus mengikuti instruksi polisi yang mengatur lalu lintas,” kata Benny Detikjabar.
Wisatawan bisa menggunakan beberapa cara untuk menavigasi ke rute lain, seperti menggunakan Google Maps atau bertanya kepada petugas di lapangan.
Namun, mencari jalur alternatif juga bisa berisiko karena jarak tempuh yang jauh, tersesat, dan menyebabkan kemacetan mendadak dengan penduduk setempat karena jalan di sekitar mereka.
Oleh karena itu, sebaiknya antri di jalan utama yang memakan waktu lama, namun lebih aman dibandingkan melalui jalur alternatif yang banyak wisatawan dan pejabat dengan berbagai risiko, ujarnya.
Menurut Benny, kejadian perampokan di kawasan Puncak Bogor sangat memprihatinkan pemerintah. Sebab menurutnya Jabar selalu menjadi magnet wisata seperti kawasan Pancak Bogor, Bandung Raya, Pangandaran, dan Garut.
“Jabar selalu menjadi magnet wisata, misalnya di akhir tahun, sehingga harus dikelola dengan baik. Tindakan sebagian orang tidak akan merusak pariwisata Jabar,” ujarnya.
“Koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan untuk mencegah pungutan liar di jalur pariwisata Jabar agar wisatawan bisa menghabiskan Natal kali ini dengan nyaman,” tegasnya. Simak video “Video: Februari, Kemenhub siapkan bus angkut wisatawan ke Puncak” (Fem/Fem)