Jakarta –
Transportasi umum di Jakarta mengalami perubahan besar dengan diperkenalkannya MRT, LRT, dan TransJakarta. Generasi Z menyampaikan apresiasi, kritik dan keinginannya terhadap manajemen sebagai pengguna.
Sebagai generasi yang dikenal mudah beradaptasi dengan teknologi dan peduli terhadap isu keberlanjutan, Generasi Z mempunyai potensi besar untuk menjadi pengguna aktif transportasi umum. Maya (22), pengguna angkutan umum Generasi Z yang juga mahasiswa yang rutin menggunakan layanan MRT dan TransJakarta, memuji perkembangan angkutan umum di Ibu Kota. Ia menilai perkembangan tersebut memberikan kenyamanan luar biasa dalam pergerakannya sehari-hari.
Menurutnya, kenyamanan kereta bawah tanah, khususnya untuk perjalanan menuju kampus, merupakan nilai tambah yang besar dibandingkan kondisi angkutan umum pada tahun-tahun sebelumnya yang jauh dari ideal.
“Untuk kemudahan akses kemana-mana, saya mau ke kampus dekat terminal Transjakarta, lalu banyak tempat yang dekat dengan transportasi dan langsung terhubung dengan JPO/Skybride untuk menuju KRL atau MRT,” kata Maya. kata Maya.
Pujian serupa juga disampaikan Iman, seorang freelancer yang kesehariannya sangat bergantung pada KRL dan TransJakarta untuk menunjang mobilitasnya. Ia memuji integrasi transportasi umum yang semakin baik.
Iman mengapresiasi jalur KRL, MRT, LRT, dan Trans Jakarta tidak hanya membuat perjalanan lebih efisien dan menghemat waktu, tetapi juga memberikan keleluasaan bagi penggunanya untuk menjangkau berbagai tempat di Jakarta.
Situasi ini dinilai merupakan langkah maju yang besar dibandingkan sistem transportasi beberapa tahun lalu yang terlihat terfragmentasi dan kacau.
“Bagi anak muda seperti saya, kenyamanan dan aksesibilitas itu penting dengan adanya MRT, LRT dan TransJakarta, sekarang mudah untuk menjelajahi Jakarta tanpa harus pulang kerja dan mau jalan-jalan di sekitar Blok M atau Jakarta. Transjakarta dan lagi-lagi murah banget.
Namun di sisi lain, tanggapan Generasi Z terhadap transportasi umum di Jakarta tidak semuanya positif, karena keluhan ketidakadilan dalam pelayanan masih menjadi permasalahan yang sering diungkapkan oleh pengguna, seperti yang diungkapkan Zidane (23).
Zidan yang juga mahasiswa kampus Jakarta ini menuturkan, kawasan Trans Jakarta kerap kali ramai. Kondisi ini diyakini tidak hanya membuat perjalanan menjadi kurang nyaman, namun juga menimbulkan pengalaman yang melelahkan dan tidak memadai, terutama bagi mereka yang mengandalkan kondisi tersebut untuk beraktivitas sehari-hari, seperti kuliah atau bekerja.
Ia berharap ada penambahan armada atau pengaturan penjadwalan yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Saat jam kerja, jalur bus sangat padat sehingga ramai, armada bisa bertambah, apalagi kita sedang libur Natal dan Tahun Baru, dan banyak orang yang ingin berlibur. , kadang saya naik kereta bawah tanah Sangat nyaman, tapi sangat nyaman,” kata Zidane. Harga tiket masih mahal, jadi saya berpikir dua kali sebelum naik kereta bawah tanah “untuk Gen Z, sebagai pencegahan label lunak.”