Jakarta –

Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri menegaskan niat Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai kemandirian pangan. Ketika kemerdekaan tercapai, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan dari produksi sendiri tanpa perlu mengimpor.

Target ini nampaknya sangat diinginkan dan membuatnya fokus pada target tersebut juga. Selain itu, Megawati juga bergelut dengan persoalan pangan sejak menjadi anggota komisi pertanian RDK sebelum menjadi presiden.

“Bicara berdiri sendiri, Pak Prabowo ingin swasembada pangan pada tahun 2028. Saya di sini, orang-orang lupa kalau saya pernah jadi wakil presiden, dan akhirnya presiden. Saya pikir-pikir,” kata Megawati. Acara PDI Perjuangan 52 Tahun disiarkan secara virtual, Jumat (10/1/2025).

Jadi kekhawatiran saat ini adalah apakah Indonesia mempunyai sumber daya benih yang tinggi untuk mendukung tujuan tersebut. Untuk benih padi saja, saat meninjau sentra benih padi di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, benih tersebut belum cukup untuk menunjang produksi besar.

Ia mengingatkan, jangan mengisi bisnis benih dengan membeli dari luar negeri. Otonomi sendiri tidak akan diakui jika sesuatu sudah diserahkan.

Benih harus dibudidayakan, benar atau tidak, benih padinya dari mana untuk memenuhi semua kebutuhan, katanya mau bangun sawah sejuta hektar di Meruke, kata Megawati.

“Sekarang saya ke Sukamandi, saya tanya bibitnya dari mana, bibitnya dari mana, ayo coba berpikir bijak, kamu dari luar negeri, tidak bagus,” lanjutnya.

Menurutnya, sorotan tersebut bukan berarti mengkritik dan tidak setuju dengan pemerintah. Menurut dia, cita-cita swasembada pangan yang diusung Prabowo patut didukung karena sejalan dengan cita-cita presiden pertama Sukarno yang ingin Indonesia bangkit, yakni jika ada usulan yang konstruktif sebaiknya pemerintah memperhatikannya. .

“Jangan sampai wartawan bilang kalau Pak Prabowo dikritik karena mengatakan itu. Itu tidak benar. Saya hanya ingin Pak Prabowo sukses karena itu yang dikatakan Bung Karno, apapun aspek ekonominya, termasuk pertanian.”

Megawati mengatakan Indonesia harus berhati-hati karena situasi sulit mulai mengkhawatirkan banyak negara. Jangan sampai Indonesia ikut krisis ini dan tidak mampu memberi makan rakyatnya.

“Kemarin saya mendengar tentang teman saya di Thailand. “Nyonya, hati-hati, Thailand sedang dalam situasi ekonomi yang buruk saat ini. Mengapa Anda ada di Indonesia?” “Tapi ini masalah kolektif lho, kalau anak-anak negara tidak bisa diberi makan, apa yang mau mereka berikan pada Megavath?”

Saksikan juga videonya: Sinergi Polisi Kecukupan Pangan Nasional

(hal/jam)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *