Jakarta –
Selama hampir lima tahun, PT Nestlé Indonesia telah menjalin kemitraan dengan komunitas peternak sapi perah kecil di Jawa Timur. Termasuk upaya Nestlé dalam meningkatkan produksi susu sapi yang berdampak positif bagi perekonomian Jawa Timur.
Selain membantu memenuhi kebutuhan pasokan susu segar untuk operasional bisnis perusahaan, inisiatif ini juga membantu mengembangkan komunitas peternak sapi perah kecil di sekitar operasi Nestlé Indonesia menjadi lebih kuat dan sejahtera.
Diketahui, industri sapi perah di Jawa Timur berawal dari bisnis keluarga sejak masa kolonial, ketika sapi perah Friesian Holstein (FH) didatangkan dari Belanda. Pada tahun 1970-an, industri pertanian ini berkembang menjadi sektor swasta skala menengah, meskipun hanya di beberapa daerah.
Saat ini Jawa Timur merupakan produsen susu sapi terbesar di Indonesia yang memberikan kontribusi signifikan terhadap industri susu sapi tanah air.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jawa Timur ditargetkan memproduksi susu sapi sebanyak 456,34 ribu ton pada tahun 2021, memperkuat posisinya sebagai produsen susu sapi terbesar di Tanah Air.
Saat ini, PT Nestlé Indonesia yang telah berdiri lebih dari 52 tahun di Indonesia terus fokus pada pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Dengan berkembangnya peternakan sapi perah di Jawa Timur.
“Sejalan dengan model bisnis yang kami usung yaitu Creating Shared Value, PT Nestlé Indonesia menggandeng komunitas peternak sapi perah di Jawa Timur sebagai bagian dari implementasi peningkatan kebutuhan mereka, dan untuk mendukung pembangunan perekonomian dalam negeri, kami mendorong mereka. untuk “melakukan kegiatan pertanian berkelanjutan sebagai bagian dari penyelamatan sumber daya untuk generasi mendatang,” kata Kepala Pertanian Berkelanjutan PT Nestlé Indonesia Syahrudi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/12/2024).
Jawa Timur: Melanjutkan tradisi peternakan sapi perah manusia
Kemitraan pertama PT Nestlé Indonesia dengan komunitas peternak sapi perah skala kecil di Jawa Timur dimulai pada tahun 1975. Pada tahun tersebut, PT Nestlé Indonesia menjalin kemitraan dengan Koperasi Susu SAE Pujon, Malang dengan membeli 160 liter susu segar untuk memenuhi kebutuhan beberapa orang. bahan mentah. diperlukan untuk operasi pertama Nestlé di Waru, Jawa Timur.
Seiring berjalannya waktu, PT Nestlé Indonesia telah bermitra dengan 31 koperasi di Jawa Timur dan lebih dari 27.000 peternak sapi perah kecil. Pada dasarnya, PT Nestlé Indonesia menyadari perlunya lebih banyak dukungan untuk meningkatkan peternakan sapi perah di Jawa Timur.
Pada tahun 1985, perusahaan ini mendirikan perusahaan khusus bernama AgriService yang didirikan dengan bantuan para peternak untuk membantu mereka meningkatkan produksi dan kualitas susu segar mereka.
Hal ini merupakan langkah besar menuju pendekatan yang lebih kolaboratif. Nestlé secara aktif terlibat dengan komunitas petani untuk mengatasi kebutuhan dan tantangan mereka.
Pada tahun 1988, Nestlé Indonesia membangun pabrik baru di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Maka mitra susu baru mulai mengirimkan pasokan susu baru ke pabrik Kejayan.
“Pabrik Kejayan ini seharusnya memproduksi beberapa produk susu PT Nestlé Indonesia. Tentunya kita membutuhkan susu segar yang kami produksi lokal dari mitra kami, peternak sapi perah kecil di Jawa Timur,” kata Factory Manager PT Nestlé Indonesia Imelda Mayasari pemenang.
“Dengan menggunakan sumber daya lokal, kami dapat menjamin kualitas dan kesegaran produk kami yang tinggi sekaligus mendukung penghidupan para peternak sapi perah kecil di Jawa Timur. Hal inilah yang menjadi motivasi kami. Kami meningkatkan rantai pasok dan menjamin kelancaran aliran produk yang bernilai tinggi,” katanya. .
Kemudian, pada tahun 2007 perusahaan ini berganti nama menjadi perusahaan Agri-Service for Milk Procurement and Milk Development (MPDD). Berfokus pada sektor khusus ini, lembaga ini bekerja sama dengan koperasi dan komunitas peternak sapi perah, memberikan dukungan dan bimbingan yang komprehensif.
Tim MPDD saat ini telah membantu lebih dari 27.000 peternak sapi perah skala kecil di Jawa Timur melalui serangkaian proyek, termasuk pelatihan praktik peternakan sapi perah yang baik dan berkelanjutan, peningkatan produktivitas dan kualitas, serta dorongan untuk menjalankan bisnis yang lebih baik.
Dukungan dan pelatihan ini sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé untuk mendukung dan mempercepat transisi menuju sistem pangan regeneratif, yang tidak hanya melindungi namun juga memulihkan lingkungan untuk generasi mendatang.
“Di Nestlé, kami berkomitmen untuk mendorong peningkatan peternakan sapi perah di Jawa Timur, dan membangun masa depan bagi masyarakat lokal. , sekarang kami bergerak menuju hal tersebut “Peternak dapat menjalankan usaha dengan menerapkan praktik peternakan ramah lingkungan untuk melindungi lahan dan sumber daya untuk langkah-langkah yang akan datang. Kepala Pemasaran Susu dan Pengembangan Susu PT.
Salah satu motivasi kerja yang dilakukan di Jawa Timur tidak lepas dari komitmen berkelanjutan PT Nestlé Indonesia. Pada tahun 2008, perusahaan membangun rumah air bersih untuk 2.300 keluarga peternak sapi perah.
Fasilitas ini dirancang untuk mendukung peternak dalam menjaga kualitas susu segar dengan menerapkan praktik kebersihan yang baik, termasuk perawatan sapi dan pembersihan rumah. Selain itu, memiliki air bersih meningkatkan kesehatan masyarakat.
Selain itu, sebagai kontribusi menjaga kebersihan lingkungan dan upaya penurunan emisi gas rumah kaca, PT Nestlé Indonesia bermitra dengan Yayasan Rumah Energi.
Keduanya telah mempresentasikan proyek untuk mengelola limbah peternakan sapi perah menjadi biogas, mendorong ekonomi sirkular dan mengurangi dampak perusahaan terhadap lingkungan sejak tahun 2010.
Saat ini, PT Nestlé Indonesia telah membantu membangun lebih dari 8.700 unit kubah biogas untuk mengubah kotoran sapi menjadi energi terbarukan yang dapat digunakan untuk memasak dan penerangan.
Limbah slurry yang dihasilkan dari produksi biogas dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan lahan penggembalaan. Hal ini menciptakan sistem peternakan sirkular yang terintegrasi pada peternakan sapi perah di Jawa Timur, seiring dengan tujuan Nestlé untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Pada tahun 2014, PT Nestlé Indonesia melaksanakan proyek pengembangan produk susu untuk meningkatkan kualitas sapi perah, sehingga menghasilkan sapi perah yang lebih kuat dan berkualitas.
Jangkauan perusahaan terus berkembang, dengan PT Nestlé Indonesia menggiring para peternak untuk mengutamakan kenyamanan dan kesejahteraan sapinya demi menghasilkan susu terbaik.
Salah satu peternak sapi perah Siswantoro yang tergabung dalam Kelompok Pasar Desa Sumber Makmur, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, menjelaskan hasil yang diharapkan dari dukungan PT Nestlé Indonesia.
“Manfaat yang saya terima dari Nestlé Indonesia adalah hibah untuk pembelian mesin susu, mesin pemotong, nampan; dan informasi berharga melalui pelatihan dan bimbingan mereka. untuk berbuat lebih baik. Meliputi hibah untuk pembelian mesin susu, mesin pemotong, nampan dan pembinaannya. ternak kami,” kata Siswantoro.
Pada tahun 2021, perusahaan meluncurkan inovasinya di bidang pertanian regeneratif, sebuah pendekatan holistik untuk menciptakan praktik peternakan berkelanjutan.
Dengan bekerja sama dengan para petani untuk mencapai tujuan tersebut, PT Nestlé Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas susu dan buah-buahan. Namun, hal ini juga mengembangkan industri susu yang lebih sadar lingkungan, sehingga memberikan manfaat bagi komunitas peternak dan ekosistem yang lebih luas.
Selain itu, Nestlé memperluas jangkauannya dengan bermitra dengan peternak sapi perah kecil di Jawa Tengah. Susu segar yang diproduksi oleh peternak sapi perah skala kecil akan dikirim dari pabrik baru Nestlé Indonesia di Batang, Jawa Tengah.
Permasalahan dan tantangan muncul dalam proses penguatan peternakan sapi perah kecil di Jawa Timur.
Pada awal tahun 2022, terjadi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan, termasuk sapi di Indonesia. Upaya yang dilakukan Nestlé Indonesia adalah mendukung pemerintah Jawa Timur dalam mengendalikan penyebaran penyakit tersebut dengan memberikan program pelatihan kepada mitra peternakan sapi perah di Jawa Timur.
Kemudian, memberikan bantuan sebesar Rp7,7 miliar kepada peternak sapi perah rakyat dengan 35 mitra binaan berupa obat-obatan, vitamin, disinfektan, dan pangan segar pada bulan Juni hingga September.
Kelanjutan kerja sama antara PT Nestlé Indonesia dengan peternak sapi perah kecil di Jawa Timur diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui pengembangan produk susu.
Saksikan video “Sukanya Memerah Susu Sapi, Tepat di Peternakan Boyolali, Jawa Tengah” (prf/ega)