Jakarta –
Sebuah kota di Tiongkok mengalami peningkatan angka kelahiran secara bertahap sejak program insentif diterapkan. Hal ini menjadi pertanda positif bahwa Tiongkok merupakan salah satu negara dengan permasalahan angka kelahiran yang menyebabkan jumlah penduduknya menurun.
Tianmen di Tiongkok akan menghadapi kenaikan angka kelahiran sebesar 17 persen pada tahun 2024. Hal ini berbeda dengan tren yang menurun sejak tahun 2014.
Tercatat, Tianmen menyambut 1.050 bayi baru dibandingkan tahun 2024. Sejauh ini, kota-kota di Provinsi Hubei diperkirakan berpenduduk sekitar 1 juta jiwa.
Menurut SCMP, banyak daerah dan perusahaan di Tiongkok telah mengeluarkan insentif untuk meningkatkan angka kelahiran. Misalnya, sebuah perusahaan mobil listrik di China menawarkan hadiah sebesar 30.000 yuan (Rp 66,6 juta) untuk karyawan yang memiliki tiga anak.
Peningkatan drastis angka kelahiran ini tercermin dalam laporan yang disampaikan pada sidang tahunan DPRD.
Sementara menurut data harian Hubei, sekitar 6.530 bayi lahir di kota tersebut antara Januari hingga November 2024. Jumlah itu naik sekitar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Perubahan positif ini disebut tidak lepas dari semakin besarnya manfaat insentif pemerintah. Nilai total yang mampu dibeli oleh sebuah keluarga beranggotakan tiga orang bisa mencapai 220.000 yuan (Rp 488 juta).
Jumlah tersebut sudah termasuk voucher pembelian rumah sebesar 120.000 yuan (Rp 266 juta), pembayaran satu kali sebesar 3.000 yuan (Rp 6,6 juta), dan 1.000 yuan (tunjangan bulanan). Juta) memberikan anak ketiga. 3 tahun.
Meskipun di Tianmen insentif tersebut berhasil, di wilayah lain upaya tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Pada tahun 2023, lebih dari 9 juta bayi akan lahir di Tiongkok. Jumlah ini merupakan yang terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1949.
“Kasus Tianmen menunjukkan bahwa insentif tunai membawa perbedaan. Jika tunjangan melahirkan tidak berpengaruh, itu karena jumlah tersebut terlalu kecil dan perlu ditingkatkan.”
Data Resmi Kependudukan Nasional tahun 2024 diperkirakan akan segera dirilis. Para peneliti memperkirakan bahwa pertumbuhan populasi moderat di Tiongkok mungkin juga dipengaruhi oleh Tahun Naga, yang secara tradisional dianggap sebagai waktu yang baik untuk melahirkan. Tonton video “Populasi Negara Menurun, Orang China Enggan Punya Anak Lagi” (avk/kna)