Jakarta –

Edinburgh akan menjadi kota pertama di Skotlandia yang memberlakukan pajak turis sebesar 5% untuk meningkatkan infrastruktur. Kebijakan ini menimbulkan keuntungan dan kerugian bagi masyarakat.

Dewan Kota Edinburgh berencana untuk memperkenalkan retribusi pengunjung serupa dengan skema yang diterapkan di kota-kota besar seperti Amsterdam, Berlin dan New York.

Dikutip dari Scotland TV, Kamis (9/1/2025) Wisatawan yang menginap di hotel, B&B, atau properti yang disewa melalui platform seperti Airbnb akan dikenakan biaya tambahan sebesar 5% dari total biaya akomodasi.

Skema ini akan mencakup seluruh wilayah Dewan Kota Edinburgh dan akan mulai berlaku pada 24 Juli 2026 atau untuk pemesanan yang dilakukan setelah 1 Mei 2025.

Tujuan utama pajak ini adalah untuk mempertahankan status Edinburgh sebagai salah satu kota budaya dan warisan terbesar di dunia. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memperbaiki ruang publik di kota tersebut.

Namun, sebagian pihak menentang kebijakan ini dengan alasan bahwa pajak tersebut akan mengurangi jumlah pengunjung dan merusak daya tarik Edinburgh sebagai tujuan wisata. Keputusan untuk menerapkan pajak ini diambil setelah konsultasi publik selama 12 minggu oleh Dewan Kota Edinburgh yang dimulai pada 20 September.

Dalam konsultasi tersebut, warga dimintai pendapatnya mengenai usulan tarif pajak 5%, apakah harus dinaikkan atau diturunkan. Hasil survei terhadap 4.517 responden menunjukkan mayoritas mendukung tujuan retribusi dan sebesar 5% terdapat dukungan kuat.

Meskipun demikian, sepertiga wisatawan dan dua dari sepuluh pelaku usaha tidak setuju dengan pajak tersebut. Beberapa rekomendasi yang keluar antara lain membatasi pajak hingga lima malam berturut-turut per orang.

Mantan pemimpin dewan Edinburgh Cammy Day sebelumnya mengatakan pajak pariwisata ini dapat menghasilkan sekitar £50 juta (R950 miliar) per tahun untuk kota tersebut, yang diperkirakan akan menyambut 1,8 juta pengunjung pada tahun 2022.

Pajak ini diharapkan dapat memberikan cara inovatif untuk mendukung sektor pariwisata kota. Selain Edinburgh, dewan kota Glasgow, Stirling dan Highlands juga sedang membahas pajak turis, dengan RUU Retribusi Pengunjung (Skotlandia) 2024 yang disahkan oleh Parlemen Skotlandia pada Mei 2024.

Fiona Campbell, kepala eksekutif Asosiasi Wiraswasta Skotlandia, mengatakan dewan Edinburgh harus berhati-hati dalam merencanakan kebijakan ini, mengingat pentingnya pariwisata secara ekonomi bagi kota tersebut.

“Mengingat pentingnya pariwisata secara ekonomi bagi ibu kota, Dewan Edinburgh tidak boleh gegabah dalam proyek ini. Menerapkan izin sewa jangka pendek adalah kebijakan yang kotor dan kita tidak bisa membiarkan sejarah mengunjungi dirinya sendiri, begitu pula dengan wisatawan.” pungutan,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pajak tersebut tidak hanya akan berdampak pada pengunjung internasional, tetapi juga warga Skotlandia yang tinggal di Edinburgh untuk keperluan bisnis, mengunjungi teman atau keluarga, atau untuk menghadiri acara seperti Fringe Festival.

“Kota-kota lain di Eropa memilikinya, namun sering kali mengenakan tarif tetap yang kecil, tidak memungut biaya bagi penduduknya, dan tidak mengenakan tarif PPN sebesar 20 persen. Program-program ini tidak sebanding, ada risiko yang nyata.” dapat merusak posisi Edinburgh sebagai destinasi penting,” imbuhnya.

Selain itu, Campbell mengatakan kebijakan tersebut dapat berdampak buruk pada bisnis perhotelan kecil lokal, seperti B&B dan bisnis layanan mandiri, yang sudah menghadapi beban administratif yang semakin besar.

Ia khawatir kebijakan tersebut dapat memperburuk situasi di saat perekonomian sedang pulih. Ia juga menyatakan kekhawatirannya bahwa masa transisi yang terlalu singkat akan mempersulit bisnis lokal untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini.

“Kami juga khawatir masa transisi ini terlalu singkat. Dewan masih perlu bekerja keras untuk meyakinkan dunia usaha bahwa proyek ini tidak akan merugikan industri yang seharusnya mereka dukung,” kata Campbell. Tonton video “VIDEO: Mobil melahap kota dalam hitungan detik setelah bus bertabrakan di Bali, 4 orang tewas” (UPDATE/PAM)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *