Jakarta –
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong 1.195 petugas pembersih ikan (UPI) untuk mendaftar sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjalankan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Hingga 16 Desember 2024, terdapat 44 UPI yang terdaftar menjadi mitra BGN.
Direktur Jenderal Pemajuan Produk Komersial dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistyo mengatakan, pihaknya terus membantu proses pendaftaran mitra BGN. Pendaftaran dilakukan di situs resmi BGN.
“Kami identifikasi ada 1.195 UPI yang sudah punya bukti kelayakan untuk proses. Lalu kami informasikan, cepat bisa kami daftarkan di website. Oleh karena itu, kami dorong ke sana, proses terus berjalan, kini sudah 44 yang terdaftar,” kata Budi. Konferensi Pers Prestasi Akhir Tahun KKP 2024, di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Disinggung lebih lanjut mengenai kemungkinan masuknya susu ikan ke UPI yang terdaftar sebagai mitra BGN, Budi mengatakan pihaknya terus memantau proses pendaftaran unit usaha tersebut. Ia pun menegaskan akan terus memantau dan mengontrol pendaftaran mitra BGN dalam beberapa hari ke depan.
“Baiklah, aku akan memeriksanya, oke?” Jadi ya kita semua minta, jadi kita pantau beberapa hari sekali, dua hari sekali, oleh karena itu bagi yang belum mendaftar (mendaftar) bisa. lakukan latihan khusus, semua istimewa,” tambah Budi.
Selain itu, kerjasamanya dengan BGN juga telah memperkenalkan produk protein ke dalam menu MBG untuk sekolah. Ia mengatakan banyak daerah yang menjadi percontohan implementasi rencana tersebut, termasuk Bitung, Sulawesi Utara; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Biak, Papua; di Pekalongan, Jawa Tengah.
Budi menjelaskan, di Bitung ada 25 sekolah yang menjadi tempat ujian dan di Banjarmasin ada 11 sekolah yang memasak.
Awalnya terdengar susu ikan masuk dalam daftar MBG. Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pihaknya terus membuat salah satu produk ikan tersebut karena memiliki bau amis.
Trenggono berpendapat, sebagian masyarakat Indonesia belum familiar dengan bau tersebut karena jarang mengonsumsi ikan. Ia mencontohkan masyarakat di Indonesia Timur yang terbiasa makan ikan sehingga tidak mempermasalahkan bau ikan.
Perusahaan terus mendorong inovasi dengan menambahkan varian rasa pada susu ikan, seperti strawberry, coklat, dan vanilla. Pemberian cita rasa ekstra ini merupakan salah satu langkah Indonesia untuk membiasakannya.
“Jadi inovasinya terus, itu yang saya maksud di bawah ini, jadi inovasi terus, lalu ditingkatkan rasanya, dari rasa strawberry, dari vanilla, tujuannya agar membiasakan masyarakat, dan inilah saatnya. sekarang sudah bagus. Kurang lebih dua tahun lagi, kata pria bernama Trenggono itu dalam wawancara eksklusif dengan detikcom beberapa waktu lalu (fig/fig).