Batavia –
Labubu pun sudah menarik banyak perhatian di seluruh dunia. Labubu merupakan salah satu merk mainan dalam seri “Monster” yang diproduksi oleh Pop Mart International Group, sebuah perusahaan mainan besar asal Beijing, China.
Di balik ketenaran Labubu adalah kisah Wang Ning yang berhasil mengubah Pop Mart menjadi perusahaan yang sangat menguntungkan seperti saat ini. Wang Ning kini masuk dalam daftar orang kaya raya di Tiongkok, meski usianya baru 37 tahun.
Dalam laporan Forbes, Minggu (29/12/2024), Wang Ning memiliki kekayaan bersih USD 7,3 miliar atau sekitar Rp 118 triliun (kekayaan bersih Rp 16.200). Dalam peringkat 100 orang terkaya di China, Wang Ning menempati peringkat ke-68.
Hal ini terjadi setelah pendapatan Pop Mart pada paruh pertama tahun 2024 yang merupakan mesin keuntungan utama Wang Ning melonjak signifikan. Pada paruh pertama tahun 2024, pendapatan Pop Mart meningkat menjadi 642 juta USD atau sekitar Rp 10,4 triliun.
Wang Ning lahir pada tahun 1987 di Provinsi Henan, Tiongkok. Bloomberg melaporkan bahwa orang tua Wang Ning menjual berbagai barang, termasuk CD, jam tangan, dan alat pancing, yang menginspirasi dia untuk terjun dalam bisnis ini.
Ia belajar di Universitas Zhengzhou dan mencoba menjual aksesoris fesyen dan karya kreatif bersama rekan-rekannya. Wang mendapat ide untuk format supermarket saat bepergian ke Jepang dan Hong Kong.
Setelah lulus, ia pergi ke Beijing untuk memulai Pop Mart dan pada tahun 2011 Pop Mart membuka toko di mal dekat Zhongguancun, pusat teknologi untuk wirausahawan muda. Lima tahun kemudian, perusahaan membuka toko online andalannya di platform Tmall milik Alibaba.
Singkatnya, Pop Mart meraih kesuksesan setelah menjual mainan blind box dalam kemasan karton kecil. Peti rahasia berisi berbagai benda kecil. Labubu salah satunya, selain rangkaian mainan lainnya seperti Dimoo, Molly dan Skullpanda yang sangat laris di pasaran.
Bahkan, pada tahun 2020 lalu, Pop Mart yang dikelola oleh Wang Ning berhasil tercatat di Bursa Efek Hong Kong. Kini jumlah toko Pop Mart sudah mencapai ratusan unit, baik online maupun fisik. Program ini sudah tersedia di 20 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Australia.
Labubu telah menjadi sensasi di seluruh dunia saat ini. Menurut data yang dilansir Business Insider, serial karakter monster yang memuat karakter Swan ini terjual US$ 87 juta atau sekitar Rp.
Mainan ini sangat populer dan sering terjual habis dalam hitungan menit di berbagai outlet Pop Mart di berbagai belahan dunia.
(kilo/kilo)