Jakarta –
Harga di Chile naik signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Menurut Menteri Perdagangan Budi Santoso, kenaikan harga cabai di banyak daerah terkait dengan musim panen dan musim tanam.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin: “Kami telah memeriksa peppermint, karena terlambat panen, musim tanam telah selesai. Setelah pertengahan Januari, buah ceri masih tersedia untuk dipetik”. 2025).
Namun, menurut dia, kenaikan harga pangan secara umum disebabkan oleh meningkatnya permintaan saat Natal. “Harganya naik karena permintaan Nataru semakin meningkat,” lanjutnya.
Sementara terkait kenaikan harga Minyakita, menurut Budi, disebabkan adanya keterlambatan pasokan. Keterlambatan tersebut dikarenakan distributor sedang berlibur.
“Kami cek ke daerah melalui SP2KP dan kemarin koordinasi dengan teman-teman di timur, sampai tanggal 6 libur, jadi penyalur banyak yang tutup, penyalurannya terbatas,” jelasnya.
Berdasarkan laporan Kementerian Perdagangan dan pemantauan perdagangan, pada 3 Januari 2025, harga rata-rata cabai merah nasional sebesar 50.700 dolar per kg, cabai merah 65.800. Dolar AS per kg, cabai merah besar $53.600. kilonya
Sementara harga cabai berdasarkan harga pangan Bapana, rata-rata nasional adalah 51.620 dolar/kg.
Bahkan, rata-rata harga cabai di Jakarta mencapai Rp 130.000/kg untuk cabai merah di Jakarta Utara. Sedangkan cabai merah keriting Rp 80.000 di Jakarta Utara.
Berdasarkan catatan Detikcom, harga cabai merah naik hingga Rp 100.000/kg. Menurut DetikBali, harga cabai merah di Pasar Aikmel Lombok Timur mencapai Rp 100.000/kg. (hari/hari)