Jakarta –
Mulai tahun 2025, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero akan memiliki armada sebanyak 13 kapal yang berusia di atas 30 tahun. Terkait hal tersebut, Direktur PT Pelni mengatakan pemerintah akhirnya menyetujui pembayaran modal negara (PMN) dalam pembelian tiga taman baru untuk operasional PT Pelni.
Direktur Utama PT Pelni Tri Andajani mengatakan usia teknis armada Pelni adalah 30 tahun. Sebanyak 26 armada semuanya diproduksi di Jerman. Oleh karena itu Andajani mengacu pada standar yang ditetapkan negara asal kapal PT Pelni.
“Dari sudut pandang keselamatan, jika kita berbicara tentang berbahaya atau tidaknya, jawabannya adalah tidak.” Karena setiap tahun kami melakukan docking kapal secara menyeluruh dari segi keselamatan, keamanan dan kondisi fisik. jelasnya kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).
Lanjut Andajani, besaran anggaran yang dialokasikan sebesar Rp1,5 triliun digunakan sebagai uang muka pembelian 3 kapal baru pada tahun lalu. Kemudian pada tahun 2025, Andajani mengaku mengajukan PMN sebesar Rp 2,5 triliun.
“Satu kapal harganya Rp 1,5 triliun. Kalau tiga kapal harusnya Rp 4,5 triliun. Ya cuma Rp 1,5 triliun. Kenapa minta Rp 2,5 triliun? Jadi hanya Rp 4 triliun. Sisanya Rp 500 miliar itu dari uang kita sendiri, jelasnya.
Andajani mengaku PT Pelney bersedia membeli kapalnya jika mampu. Namun Andajani juga mengatakan PT Pelni masih kekurangan kapasitas investasi sehingga pihaknya mengajukan penawaran PMN.
Kalau bisa, kami akan membelinya sendiri,” ujarnya. Tapi Pelny tidak mampu berinvestasi. Makanya kami mengajukan PMN. PMN sendiri prosesnya sangat panjang,” tambah Andajani yang juga mantan CFO PT Pelni itu.
Andajani menjelaskan, mulai Maret 2022, PMN akan melalui proses lamaran.
“Artinya 2,5 tahun. Ide PMN sejak awal bersifat internal. Jadi, pertama saya sampaikan ke Kemendikbud sebanyak 3-5 kali. Prosesnya ke PRB lalu ke Kementerian Keuangan,” jelas Andajani.
Lebih lanjut, Andajani mengatakan, pihaknya sedang dalam proses pengajuan PMN sebesar Rp 4,8 triliun pada tahun 2026. Dia dan kementerian sedang menjajaki skema selain PMN untuk memastikan besarnya investasi PT Pelni.
“Pada dasarnya kami sedang menjajaki beberapa skema selain skema PMN untuk menjadi skema investasi pada tahun 2027 dan seterusnya. Ada beberapa usulan,” ujarnya. (rilis/rilis)