Jakarta –
Saat ini banyak orang yang mencari Jagat Coin. Hadiah mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupee dijanjikan kepada masyarakat yang berhasil menemukan koin tersebut di tempat umum.
Hal ini pada akhirnya menimbulkan untung dan rugi, karena penggeledahan yang dilakukan warga seringkali merusak fasilitas umum karena koin-koin tersebut sangat tersembunyi.
Menurut psikolog Salmi Ghina Sakinah Safari, kondisi ini juga terkait dengan fenomenafear of missing out atau FOMO, yaitu rasa takut ketinggalan sesuatu yang menarik atau penting di masyarakat.
“Banyak pengguna yang termotivasi mengikuti fenomena ini karena takut ‘tertinggal’ dalam hubungannya dengan teman-temannya sehingga dapat menimbulkan perasaan cemas dan terdorong untuk bergabung,” kata Ghina kepada detikcom saat dihubungi. , Kamis (16 Januari 2025).
Menurut Gina, masyarakat harus bisa membangun kesadaran diri yang baik. Hal ini penting untuk kesadaran diri, kebutuhan, dan perilaku yang terkendali dan lebih adaptif. Jangan sampai kondisi FOMO yang Anda alami saat ini justru menimbulkan rasa cemas berlebihan yang bisa berdampak pada psikologi Anda.
“Batasan menghindari FOMO adalah perilaku yang dilakukan tidak sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai seseorang,” ujarnya.
Jika Anda berlebihan, katanya, FOMO bisa berbahaya bagi Anda. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu sadar diri dengan mengenali emosinya, memahami kebutuhan dan nilai-nilainya.
Informasi ini penting agar seseorang dapat mengenal dirinya lebih baik dan tidak mempercayai pendapat orang lain.
“Yang pasti berbahaya bagi diri kita sendiri karena memaksa kita untuk terus berusaha memenuhi tren atau ekspektasi validasi eksternal yang tidak akan pernah terpenuhi. Akibatnya kita mengandalkan hal-hal di luar kendali kita untuk menilai kita. Dan kita kita semakin asing dengan diri kita sendiri,” ujarnya. Saksikan video “Masalah kesehatan mental yang menjadi perhatian saat ini” (avk/kna)