Jakarta –
Tekanan darah tinggi, atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “silent killer”. Karena gejalanya yang sering tidak disadari, dapat menimbulkan komplikasi yang serius.
Ada sejumlah pemicu darah tinggi yang mungkin tidak Anda sadari, dari kebiasaan sehari-hari. Pelajari apa saja kebiasaan-kebiasaan tersebut agar Anda bisa lebih berhati-hati dalam menjaga tekanan darah Anda dalam kisaran normal. 12 Kebiasaan yang Bisa Picu Darah Tinggi, Jangan Disepelekan
Kebiasaan buruk seperti kurang tidur, terlalu banyak makan garam dan gorengan, kurang olahraga, dan merokok dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Penjelasannya adalah : 1. Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan tekanan darah Anda meningkat. Menurut Luke Laffin, MD, salah satu direktur Pusat Hipertensi di Klinik Cleveland, orang yang tidak tidur enam hingga delapan jam lebih besar kemungkinannya terkena tekanan darah tinggi.
Menurut laman AARP, beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang tidak tidur malam memiliki tekanan darah lebih tinggi. Ini meningkatkan tekanan darah tidak hanya di malam hari, tetapi juga keesokan harinya.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya. Selain itu, hindari makan dan minum 90 menit sebelum tidur2. Makan terlalu banyak garam
Konsumsi natrium yang berlebihan, salah satu unsur garam makanan, meningkatkan tekanan darah. Sebagian besar natrium berasal dari makanan olahan dan makanan restoran.
Namun, pola makan kaya potasium, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, dapat mengatasi efek ini. Makanan seperti pisang, kacang-kacangan, kentang, dan kenari dapat membantu menjaga keseimbangan garam dan potasium dalam tubuh Anda. American Heart Association (AHA) merekomendasikan 4-6 porsi buah dan 4-5 porsi sayur per hari. Kurangnya aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang teratur akan menjaga jantung dan pembuluh darah Anda tetap kuat dan sehat. Menurut situs CDC, kondisi ini dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Selain itu, aktivitas fisik membantu menjaga berat badan normal. Ini juga membantu menurunkan tekanan darah.4. merokok
Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Nikotin meningkatkan tekanan darah dan menghirup karbon monoksida dari rokok mengurangi oksigen dalam darah.5. Dia biasanya makan gorengan atau fast food
Umumnya gorengan, fast food atau makanan siap saji diolah dengan minyak yang tinggi lemak jenuhnya. Menurut Blood Pressure UK, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh secara rutin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Kondisi ini memicu terbentuknya plak pada pembuluh darah.
Terbentuknya plak darah merusak dinding pembuluh darah dan membatasi sirkulasi darah dalam tubuh. Oleh karena itu, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan tekanan darah pun meningkat. Sering stres
Stres kronis dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius, termasuk tekanan darah tinggi. AHA menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara. Seiring berjalannya waktu, peningkatan sementara ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dalam jangka panjang jika stres tidak dikelola dengan baik.7. Duduk terlalu lama
Gaya hidup sedentary erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi. AHA memperingatkan bahwa duduk terlalu lama dapat menurunkan efisiensi aliran darah dan memicu tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, tindakan sederhana seperti berdiri dan berbaring sebaiknya dilakukan setiap jam. Tidak ada sarapan
Sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Pilihan menu sehat di pagi hari memungkinkan hidup lebih sehat dan produktif
Melewatkan sarapan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, menurut sebuah penelitian majalah Frontiers, Times of India. Karena matamu lapar karena tidak sarapan, kamu tinggal memilih makanan saja.
Kebiasaan ini pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan konsumsi kalori, gula, garam dan zat lain yang meningkatkan tekanan darah. Jadi biasakan untuk sarapan bergizi terlebih dahulu sebelum berolahraga. Banyak gula
Berbagai minuman kemasan seringkali mengandung banyak gula sehingga meningkatkan risiko obesitas. Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor utama terjadinya tekanan darah tinggi.
Minuman kemasan seringkali rendah nutrisi sehingga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Contoh minuman kemasan yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah minuman manis, minuman energi, kopi, dan teh. Penyalahgunaan alkohol
Minum alkohol dalam jumlah berapa pun meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, semakin banyak alkohol yang Anda minum, semakin tinggi pula tekanan darah Anda. Jika kondisi ini terus berlanjut seperti disebutkan pada baris kesehatan.11, kondisi ini berujung pada tekanan darah tinggi. Konsumsi kafein berlebihan
Kafein pada kopi, teh, dan minuman lainnya hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat kota. Sebenarnya konsumsi kafein tidak berbahaya bagi kesehatan asalkan tidak berlebihan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan asupan harian 400 mg kafein untuk orang dewasa yang sehat. Sedangkan untuk kopi, minum 3-4 cangkir atau kurang per hari dinilai aman bagi penderita darah tinggi. Minimal asupan kalium
Kalium ditemukan dalam banyak buah-buahan, sayuran, dan makanan laut. Misalnya alpukat, pisang, kentang, bayam, kacang-kacangan. Kekurangan kalium menandakan pola makan dengan asupan makanan dan nutrisi yang minim.
Sayangnya, kurangnya asupan kalium mengurangi risiko tekanan darah tinggi. 3.500-4.700 mg potasium per hari dapat membantu mencegah stroke akibat tekanan darah tinggi. Tonton Video: Pentingnya Pemeriksaan Jantung Secara Teratur oleh Annisa Pohan (elk/fila)