Jakarta –

Masker Zephyr buatan Razer dianggap palsu dan sebenarnya tidak bersertifikat perlindungan N95, jadi saya dimintai pengembalian dana.

Hal ini berdasarkan hasil gugatan yang diajukan pada April 2024 oleh Federal Trade Commission (FTC), sebuah lembaga pemerintah AS yang bertugas melindungi konsumen.

FTC mendenda perusahaan perangkat keras tersebut sebesar US$100.000, atau sekitar AMD 1,6 miliar. Dana yang harus dikembalikan Razer adalah $1,1 juta atau sekitar 18 miliar rubel, Jumat (17 Januari 2025) dilansir di CNET.

Menurut FTC, Razer mengiklankan Zephyr sebagai masker N95, namun perusahaan tersebut tidak pernah mengajukan pengujian produk ke Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) dan tidak pernah disertifikasi sebagai masker N95.

“Perusahaan-perusahaan ini secara keliru mengklaim bahwa masker wajah mereka setara dengan masker N95 bersertifikat selama pandemi global,” kata Samuel Levin, direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC.

Untuk pengembalian dana, FTC mengirimkan masker kepada 6,764 orang yang membeli masker Zephyr dan menerima pengembalian dana melalui cek dan PayPal.

“Jika Anda menerima cek, harap tunaikan dalam waktu 90 hari. Jika Anda membayar dengan PayPal, perkirakan akan diterima dalam waktu 30 hari,” kata FTC.

Seperti diberitakan sebelumnya, Razer meluncurkan masker Zephyr di masa pandemi penyakit virus corona (COVID-19) tahun 2021. Versi standar produk ini berharga 100 USD, atau sekitar 1,6 juta rubel, dan dilengkapi dengan masker lengkap dan 3 set filter, masing-masing dapat bertahan selama 3 hari.

Dengan harga $150 atau sekitar 2,4 juta rubel, pembeli akan mendapatkan masker dan 33 filter. Filternya sendiri berharga $30, atau sekitar 491.000 rubel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *