Jakarta –
Axiata Group Berhad dan Sinar Mas telah mengumumkan usulan pengangkatan dewan direksi XL Smart, operator seluler hasil merger XL Axiata dan Smartfren. Jajaran direksi XLSmart kini menunggu persetujuan pemerintah dan pemegang saham.
Rajeev Sethi seharusnya menjadi CEO XLSmart. Rajeev bergabung dari Axiata dengan membawa pengalaman luas dan pemahaman mendalam tentang sektor telekomunikasi dan posisi terakhirnya adalah Robi Axiata, operator telekomunikasi di Bangladesh.
“Kami dengan bangga mengumumkan usulan penunjukan dewan direksi XLSmart (menunggu persetujuan pemerintah dan pemegang saham), yang merupakan langkah penting dalam perjalanan menciptakan perusahaan telepon seluler global yang terintegrasi,” kata Viviek Sood, CEO XLSmart. Kelompok. Grup Axiata, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya.
Direksi yang baru sebagian besar berasal dari masa lalu sehingga dinilai memiliki pengalaman yang relevan. Dengan penunjukan ini, Viviek yakin XLSmart sudah menuju ke arah yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan, memberikan solusi baru dan teknologi terkini kepada pelanggan kami yang terus berkembang.
“Axiata Group dan Sinar Mas berkomitmen penuh untuk mendukung pertumbuhan XLSmart, menyediakan sumber daya dan memastikan seluruh karyawan selaras dengan visi dan nilai-nilai perusahaan,” kata Viviek.
Setelah menerima persetujuan yang diperlukan, Rajeev akan memimpin Dewan Direksi yang dipilih sejak Hari Hukum-1 untuk memandu kelangsungan operasi, mengoordinasikan tujuan organisasi, dan meningkatkan interaktivitas organisasi menuju perusahaan yang kuat dan efisien.
Direksi Komunikasi Strategis: Adrijanto Muljono Direktur dan Chief Strategy and Home: Feiruz Ikhwan Direktur dan Chief Human Resources Officer: Jeremiah Ratadhi
Sementara itu, Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Telecommunications and Technology, mengatakan merger ini membuka lembaran baru.
“Dewan direksi yang baru diangkat memiliki pengalaman dan visi luas yang diperlukan untuk mengatasi perubahan ini sekaligus memastikan bahwa XLSmart terus berkembang di pasar telekomunikasi lokal dan regional yang kompetitif. Dewan direksi akan fokus pada penyelarasan tujuan organisasi, memastikan kelanjutan operasi serta memenuhi janji kami kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya. Selain itu, I Gede Darmayus diberi posisi sebagai Kepala Integrasi dan Direktur Integrasi Jaringan yang akan memimpin “Grup Integrasi”. Membuat rencana integrasi dan perubahan menggunakan hubungan sempurna antara XL Axiata dan Smartfren Pada bulan Desember 2024, Axiata dan Sinar Mas, dengan nilai perusahaan gabungan sebesar Rp 104 miliar (USD 6,5 miliar) dan kolaborasi yang lebih baik mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan XL Axiata dan. Smartfren akan membentuk entitas XLSmart. kepada konsumen di tingkat individu, perusahaan dan masyarakat.
Selain itu, kombinasi antara kedua organisasi ini akan mencapai sinergi yang signifikan dengan perkiraan biaya tahunan prabayar sebesar $300 hingga $400 juta setelah selesainya merger melalui integrasi jaringan dan rencana pengelolaan sumber daya.
Dengan kemitraan ini, XLSmart memiliki sekitar 94,5 juta pelanggan seluler dan menguasai 27% pangsa pasar seluler. XLSmart diperkirakan menghasilkan pendapatan pro forma sebesar Rp. 45,4 triliun (US$2,8 miliar) dan EBITDA melebihi Rp22,4 triliun (US$1,4 miliar).
Setelah merger selesai, kepemilikan ekuitas akan menghasilkan nilai US$475 juta untuk Axiata. Pada saat penutupan, Axiata akan menerima $400 juta, ditambah $75 juta pada akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan persyaratan tertentu.
Sementara itu, detikINET sudah meminta konfirmasi terkait penggabungan XL Axiata dan Smartfren menjadi XLSmart, dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid belum memberikan pernyataan resmi. Saksikan video “Video: Harapan di Balik Pertemuan XL Axiata dan Smartfren” (agt/rns)