Jakarta –

Low Cost Green Car (LCGC) tidak hanya menyasar pembeli mobil pertama kali. Profil pengguna LCGC juga menggunakan mobil untuk mencari nafkah.

LCGC diklaim irit bahan bakar (BBM), juga perawatannya lebih kompetitif dibandingkan mobil sekelas lainnya. Tidak banyak yang menggunakan LCGC sebagai taksi online atau angkutan sewa berbasis aplikasi.

“Ini kendaraan yang diminati masyarakat dalam batas kemampuannya. Data kami hampir 70 persen masyarakat membelinya dengan harga Rp 300 juta ke bawah.” kata Sekjen Gaikindo, Kukuh Kumara.

“Sebaliknya, kendaraan ini (LCGC) saat ini bukan kendaraan mewah karena digunakan untuk mencari uang, ini menjadi pertimbangan Anda sendiri,” kata Kukuh.

LCGC sudah ada di Indonesia sejak tahun 2013. Pemerintah sengaja membuat program LCGC karena menyasar masyarakat yang ingin memiliki mobil namun memiliki uang terbatas. Persyaratannya antara lain kapasitas mesin mobil di kisaran 980-1.200cc dan konsumsi bahan bakar minimal 20 km/liter.

Sebelumnya, LCGC mendapat keistimewaan berupa pembebasan PPN Atas Barang Mewah (PPnBM). Berkat kehadiran LCGC, penjualan mobil di Indonesia bisa menembus 1 juta unit. Skor tertinggi yang tidak pernah dipecahkan lagi terjadi pada tahun 2013, angka yang diraih sebanyak 1.229.811 unit.

Segmen “mobil murah” yang ditempati Low Cost Green Car (LCGC) juga menyusut, seperti ditunjukkan data Gaikindo dan data penjualan mobil Desember 2024 yang dirilis Astra International. Jika penjualan LCGC pada tahun 2023 mencapai 204.705 unit, maka penjualan LCGC pada tahun 2024 hanya sebanyak 176.766 unit. Setelah dihitung, LCGC berkurang menjadi 27.939 unit.

“Kenaikan LCGC dipertahankan, ada perhitungannya, dan dilaporkan ke Kementerian Perindustrian untuk disetujui, berapa kenaikannya. Suka tidak suka, biaya produksi akan naik, nilai tukar akan meningkat. naik., tidak Harus disesuaikan, makanya biaya ratusan sebelumnya Rp 200 juta, kata Kukuh.

Harga LCGC mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Setelah 11 tahun beroperasi, mobil LCGC kini mencapai angka 200 juta. Rp.

Segmen LCGC diisi dengan berbagai merek. Honda punya Brio Satya yang dibanderol Rp 170,4 juta hingga Rp 202,5 ​​juta. Sebagai perbandingan Brio Satya 2013 yang dijual Rp 106 juta, kini harga termurah Rp 170,4 juta.

Bukan hanya Honda yang menjual city car LCGC 5 seater yang dibanderol mendekati Rp 200 jutaan. Toyota Agya saat ini dijual mulai Rp 167,9 juta hingga Rp 191,4 juta. Meski baru diluncurkan pada 2013, Agya termahal hanya Rp 120,75 juta.

Berikutnya adalah LCGC 7 tempat duduk yang dijual Daihatsu dan Toyota. Untuk model ini, Daihatsu Sigra kini bisa ditebus dengan harga Rp 139,2 juta hingga Rp 184,6 juta. Sedangkan kembarannya, Toyota Calya, dibanderol Rp 167,3 juta hingga Rp 192,6 juta.

Daihatsu Ayla dibanderol mulai Rp 76 jutaan – Rp 106 jutaan saat diluncurkan pada 2013. Merupakan mobil termurah di kelas LCGC. Namun kini Daihatsu Ayla dijual mulai Rp 138,5 juta untuk versi terendah dan harga termahal kini Rp 194,4 juta. Tonton video “SUV Mewah Chery Tiggo 8 Resmi Dirilis, Harga Mulai Rp 300 Jutaan!” (hidangkan/keringkan)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *