Jakarta –

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPMRI) melakukan diskusi dengan pemangku kepentingan mengenai keamanan kosmetik. Juga memantau Detectivecom adalah Dr. Richard Lee, seorang ‘doctiff’ atau dokter detektif yang berpengaruh.

Keduanya disebut sebagai pemantau keamanan kosmetik. Dalam diskusi tersebut, BPOM menyampaikan kekhawatiran mengenai dampak ‘kebisingan’ virus di kalangan key influencer dan pengawas keamanan kosmetik RI.

Menurutnya, hal tersebut berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat dalam menggunakan kosmetik lokal. Meski Prof Taruna memuji inisiatif setiap influencer yang menuduh dermatologi melakukan ketidakpatuhan atau ‘klaim berlebihan’, ia meminta mereka untuk melaporkannya terlebih dahulu ke BPOM. Karena tidak berubah secara terus menerus

“Misalnya, bayangkan ada yang memberitakan di media sosial bahwa hasil lab suatu produk tertentu bermasalah, lalu Pihak B membantahnya dengan menunjukkan hasil lab yang berbeda, yang akhirnya menimbulkan kebingungan.” Jumat (17/1/2025) momen RI berdiskusi dengan orang-orang berpengaruh

“Terus yang harus bersih-bersih atau cuci tangan itu BPOM. Sebenarnya kita pantau kerja kita, habisnya jadi percuma. Jadi kalau melanggar kita lapor dulu ke BPOM RI, langsung kita lapor. terbuka untuk diproses, katanya.

Ia mengatakan, lingkungan hidup terkait kosmetik atau perawatan kulit di media sosial berdampak pada perekonomian nasional, pengusaha kosmetik, dan masyarakat umum.

Prof. Taruna juga berpesan kepada rekan-rekan atau dokter yang menyetujui kosmetika untuk selalu mematuhi aturan dan ketentuan yang ada. Ia mengingatkan bahwa kosmetik label biru harus diberikan dengan resep dokter dan bersifat individual untuk setiap pasien.

Sedangkan kosmetik sejenis kosmetik blue label dan diproduksi secara masal, boleh diedarkan sepanjang tidak mengandung bahan obat dan mendapat izin edar dari BPOM RI. Tonton video “Richard Lee mempertanyakan penanganan jarum suntik pada produk perawatan kulit” (naf/kna).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *