Jakarta –
Selama bertahun-tahun, mitos dan informasi yang salah telah melahirkan sejumlah kebiasaan “sehat” yang populer namun sebenarnya tidak didukung oleh sains.
Paling-paling, kebiasaan ini hanya membuang-buang uang. Parahnya, kebiasaan ini bisa merugikan dan merusak tubuh.
Pola hidup sehat akan memberikan manfaat bagi tubuh mulai saat ini hingga usia lanjut. Namun, jika Anda salah memilih gaya hidup yang dianggap sehat, akibatnya bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
Di bawah ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang dianggap menyehatkan, namun nyatanya bisa berbahaya bagi tubuh. Terobsesi dengan makanan “sehat”.
Mengonsumsi makanan sehat itu penting, tapi terobsesi bahkan berlebihan sama sekali tidak sehat.
“Terkadang orang menjadi terobsesi dengan memasak. Semua ini mengarah pada ortoreksia,” saran Hidup Sehat Amreen Sheikh, kepala ahli gizi dan ahli gizi di Rumah Sakit Wockhardt di Bombay Selatan.
Orthorexia, atau orthorexia nervosa, adalah kelainan makan yang melibatkan obsesi tidak sehat terhadap makanan sehat. Berbeda dengan gangguan makan lainnya, ortoreksia terutama bergantung pada kualitas makanan, bukan kuantitasnya. Terlalu banyak berolahraga
Tetap aktif adalah cara yang bagus untuk menjaga pikiran dan tubuh Anda berfungsi dengan baik, dan dapat membantu mencegah penyakit dan cedera dengan menjaga tubuh Anda tetap kuat. Namun, istirahat sama pentingnya dengan kebugaran seperti halnya olahraga, dan olahraga berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu.
Aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan cedera dan nyeri hebat, kecemasan, depresi, dan penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Dehidrasi berlebihan atau minum terlalu banyak air
Ini adalah salah satu bencana terbesar yang dapat menimpa tubuh. Minum terlalu banyak air dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan menyebabkan kelelahan serta sakit kepala. Anda harus selalu makan rendah lemak
Berhati-hatilah dengan asupan lemak adalah ide bagus dan bahkan dapat membantu mencegah penyakit tertentu. Namun, mengonsumsi sedikit atau tanpa lemak merupakan kebiasaan berbahaya bagi kebanyakan orang.
Rendah lemak tidak selalu berarti sehat. Seringkali, ketika mengurangi lemak, seseorang juga mengurangi serat, protein atau asam amino dari makanannya. Sebaiknya kurangi lemak trans dan lemak jenuh, namun tetap konsumsi lemak sehat dari makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Tonton video “Tanda-tanda Aktivitas Fisik Berlebihan di Bulan Ramadhan” (iri/beli)