Jakarta –
Truk yang membawa galon bekas di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung sering terlihat setiap hari.
Faktanya, paparan sinar matahari di siang hari, terutama saat suhu udara sedang puncak, dapat mempengaruhi kualitas produk air minum dalam kemasan (AMDK).
Menekankan hal ini Dr. I Mat Oka Negara dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana juga mengungkapkan keprihatinannya atas peredaran galon produk AMDK.
Galon-galon ini menimbulkan kendala saat pendistribusiannya dari kosong ke penuh karena ditempatkan di truk terbuka dan terkena panas, kata Dr. Pada hari Minggu tanggal 19/1/2025 saya melakukan Oga dengan keterangan tertulis.
Sistem distribusi tersebut dinilai melanggar peraturan BPOM tentang cara penyimpanan pangan olahan. Peraturan BPOM no tentang label pangan olahan. Pada tahun 2024, BPOM mewajibkan produsen AMDK untuk menyimpan produknya di tempat yang bersih dan sejuk, menghindari paparan sinar matahari langsung dan bahan berbau menyengat.
Sayangnya, regulasi tersebut tidak menjadi perhatian utama para pelaku usaha AMDK. Faktanya, beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa paparan langsung sinar matahari terhadap kemasan makanan berbahan plastik polikarbonat yang digunakan dalam galon yang dapat digunakan kembali menyebabkan bisphenol A (BPA) larut dari kemasan ke dalam air minum.
Mochamat Salit, pakar polimer Universitas Indonesia, juga menjelaskan paparan sinar matahari langsung berpotensi meningkatkan degradasi BPA dari galon polikarbonat ke dalam air minum. Hal itu diungkapkannya pada acara forum pakar di UI beberapa waktu lalu.
“BPA dapat terlepas dari polikarbonat dengan meningkatnya suhu dan waktu,” kata Solid.
Plastik polikarbonat bahaya dari sinar matahari
Bisphenol A (BPA) merupakan senyawa kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan plastik, khususnya plastik polikarbonat. Plastik jenis ini banyak ditemukan pada botol dan galon air minum yang dapat digunakan kembali.
Sejauh ini, plastik polikarbonat telah menjadi perhatian dalam banyak penelitian kesehatan karena potensi risiko kesehatannya. Beberapa penelitian ilmiah mengungkap bagaimana paparan sinar matahari dapat meningkatkan degradasi BPA pada kemasan polikarbonat.
Pertama, sinar matahari mengandung radiasi ultraviolet (UV) dengan energi yang cukup untuk memutus rantai ikatan kimia pada plastik polikarbonat. Proses ini akan melemahkan struktur polimer pada polikarbonat dan memudahkan molekul BPA keluar dari kemasan ke dalam air minum.
Kedua, sinar matahari tidak hanya memancarkan sinar UV, tetapi juga menghasilkan panas sehingga meningkatkan suhu di dalam galon polikarbonat. Peningkatan suhu juga meningkatkan mobilitas molekul, sehingga memudahkan BPA bermigrasi ke air minum.
Ketiga, polikarbonat rentan terhadap degradasi akibat paparan radiasi UV dari paparan sinar matahari, suatu proses yang dikenal sebagai “stres oksidatif”. Degradasi polikarbonat lebih lanjut ini akan mempercepat pelepasan BPA.
Kesimpulannya, ada tiga kombinasi proses yang menyebabkan terdegradasinya BPA dari kemasan polikarbonat ke dalam air minum akibat paparan sinar matahari langsung. Ketiga proses tersebut antara lain paparan radiasi UV, kenaikan suhu akibat panas yang dihasilkan, dan “stres oksidatif”.
Kesalahan pendistribusian galon yang dapat digunakan kembali telah menjadi perhatian pemerintah. Sebelumnya, hasil pemantauan BPOM di lapangan pada tahun 2021-2022 menunjukkan tingkat degradasi BPA di fasilitas distribusi berkisar antara 0,5 bpj (parts per Million) hingga 0,6 bpj (46,97 persen) dan di atas 0,6 bpj. 3,4 persen.
Ini berarti bahwa hampir separuh galon produk AMDK yang dapat digunakan kembali di fasilitas manufaktur terkontaminasi BPA pada tingkat berbahaya (0,5-0,6 bpj). Sedangkan 3,4 persen melampaui batas aman (0,6 basis poin).
Faktanya, paparan BPA dalam jangka panjang melalui air minum atau konsumsi makanan lain dapat menyebabkan penumpukan di dalam tubuh sehingga dapat membahayakan kesehatan. Penelitian juga menunjukkan bahwa akumulasi BPA berhubungan dengan gangguan metabolisme, penyakit kardiovaskular, dan perubahan perilaku pada anak.
Saksikan video “Memisahkan Label Bahaya BPA dari Kemasan Air Minum” (ega/ega).