Ngawi-
Lebih dari 5 makam mukmin palsu di Ngawi digali oleh pejuang Indonesia Walisongo Laskar Sabilillah (PWI LS). Pembongkaran dilakukan pada Minggu (1/12).
Kuburan palsu bersama tokoh ulama tersebut dimusnahkan oleh Walisongo Laskar Sabilillah Indonesia (PWI LS) cabang Ngawi di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Ngawi.
Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto membenarkan adanya pembongkaran kuburan palsu tersebut.
Benar adanya kerusakan besar yang dilakukan Walisongo Laskar Sabilillah Indonesia (PWI LS) cabang Ngawi, kata Dwi, Rabu (15/1/2025).
Dwi mengatakan, pembongkaran kuburan palsu tersebut juga diketahui oleh kepala desa dan pemilik kuburan warga desa. Pembongkaran Geneng juga dibarengi pengamanan polisi.
Ketua Walisongo Laskar Sabilillah Indonesia (PWI LS) Cabang Ngawi, Budi Cahyono mengatakan, lima kuburan sudah dibersihkan. Kelima kuburan tersebut terletak di halaman pribadi milik seorang warga bernama KH Khosim.
Tempatnya di halaman warga merupakan tumpukan tempat Pak KH Khosim membuat batu bata merah, kata Budi.
Budi menjelaskan, kelima makam tersebut diberi nama sesuai nama pendetanya. Mereka adalah Syekh Maulana Muhammad Al-Misri, Syekh Maulana Sahid Al-Multi, Syekh Maulana Sahid Al-Bakri, Syekh Maulana Al-Ngalawi, dan Syekh Maulana Ahmad Muhammad.
Budi menambahkan, pembongkaran tersebut dilakukan atas izin dan pengawasan pemilik kampung dan pihak kepolisian.
Benar ada alasannya, jadi kami bersama pihak berwenang mengetahui bahwa pembongkaran kuburan ini dilakukan oleh polisi setempat, kata Budi. Alasan para pejuang Walisongo ingin membuka makam palsu tersebut
Pembongkaran makam tersebut dilakukan karena keberadaan makam dan lima juru kunci yang disebutkan adalah palsu. Kelompoknya kemudian memutuskan untuk melanjutkan pembongkaran yang telah direncanakan sebelumnya bersama dengan pihak berwenang setempat dan polisi.
Karena jika tidak dianalisis, akan banyak orang yang percaya dan masuk ke kuburan palsu tersebut.
“Tidak ada (jenazahnya). Jadi kuburan palsu itu kami bongkar karena tempat itu sebelumnya tidak ada. Makamnya tidak ada jadi palsu dan akan dibuat oleh Kiai Khosim, salah satu warga setempat,” ujarnya. jelas Budi, Rabu. (15/1/2025).
Menurut Budi, makam tersebut dibangun Kiai Khosim pada tahun 2009 atas perintah gurunya. Selain atas perintah guru, Khosim mengaku bermimpi berada di halaman tempat pembuatan tumpukan batu bata merah dan tempat jenazah penjaga berada.
Jadi hanya nisan saja. Dibangun pada tahun 2009 dan dibangun dengan baik sejak tahun 1920-an, jelas Budi.
Budi menjelaskan, timnya tidak melakukan penggalian saat pembongkaran. Pasalnya, Kiai Khosim mengakui secara lisan dan tertulis bahwa makam yang dibangunnya palsu, tanpa jenazah.
“Karena tukang bilang (jenazah) tidak ada. Jadi tinggal cuci batunya seperti kuburan. Kalau tidak ada janji, tukang menolak, kami sudah siapkan alat berat, harus lampirkan beritahu dia,” kata Budi.
——-
Artikel ini telah tayang di detikJatim, Anda dapat membacanya di sini dan di sini. Tonton video “Makam Mbah Celeng yang Tertimpa Tol Jogja-Solo Akhirnya Pindah” (wsw/wsw)