Jakarta –

Analis Komoditas Keuangan sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, harga emas pada perdagangan pekan depan masih mengalami tekanan signifikan. Bahkan, ia memperkirakan harga emas dunia pada tahun 2025 tidak akan sebaik tahun 2024.

Ibrahim mengatakan, harga emas kemungkinan akan diperdagangkan pada level support $2,560 per troy ounce, sedangkan potensi kenaikannya terbatas pada $2,667 per troy ounce.

Ia mengatakan, salah satu penyebab terkoreksinya harga emas dunia adalah rilis data Amerika yang terus membaik yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi China terus menguat pasca pelantikan Trump pada 20 Januari 2025.

“Kemudian Federal Reserve tidak akan menurunkan suku bunga terlalu banyak, tidak sesuai dengan ekspektasi sebelumnya yaitu 4 kali penurunan suku bunga dan kemungkinan dua kali penurunan suku bunga hanya jika kita melihat kondisi inflasi terus menurun,” kata Ibrahim, Minggu. 01/05/2025).

Ibrahim juga menyinggung kebijakan Trump yang melancarkan perang dagang terhadap negara-negara yang surplus perdagangannya besar dengan Amerika Serikat, antara lain Tiongkok, Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko.

Selain itu, Trump juga harus memberikan sanksi kepada negara-negara anggota BRICS yang tidak menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional. Kebijakan ini diperkirakan akan memperkuat indeks dolar AS.

“Apa artinya ini? Kemungkinan besar kebijakan Trump akan menyebabkan indeks dolar terus menguat dan obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terus naik,” ujarnya.

“Hal ini kemungkinan besar harga emas di pasar dunia tidak akan begitu indah, dan saya perkirakan harga emas dunia pada tahun 2025 tidak akan seindah harga emas pada tahun 2024,” imbuhnya.

Tonton juga videonya: Analisis Harga Emas

(tahun/tahun)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *