Jakarta –

Kementerian Perencanaan (Kemenko) yang membidangi perekonomian menyikapi capaian inflasi tahun kalender atau year to date (YTD) Desember 2024 yakni sebesar 1,57%. Kinerja tersebut merupakan yang terendah sejak Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada tahun 1958.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perencanaan Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan inflasi pada tahun 2024 terkendali dengan baik dalam target 2,5% plus minus 1%. Meski inflasi Desember 2024 lebih rendah dibandingkan inflasi Desember 2023 sebesar 2,61%.

Artinya, dari dua indikator, inflasi makro kita terkendali, kata Susiwijono kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (1/3/2025) siang.

Menurut Susi, bahkan volafile food sudah tidak lagi mengalami resesi, hal ini merupakan pertanda baik bagi perekonomian.

“Angkanya (inflasi saat ini) 1 dan makanan padat juga dipastikan sudah tidak tersedia lagi,” ujarnya.

Selain itu, Susi memperkirakan situasi perekonomian Indonesia akan menunjukkan perkembangan positif pada Desember 2024, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) mencapai 51,2 yang mengindikasikan ekspansi sektor manufaktur setelah beberapa bulan terpuruk.

Tingginya angka PMI, kata Susi, menegaskan kinerja sektor manufaktur Indonesia baik-baik saja dan produktivitasnya meningkat.

“Terbukti sektor riil kita masih bergerak. Yang diukur PMI adalah pergerakan industri manufaktur, pertumbuhan produksi, dari beberapa indikator survei Indeks PMI dipastikan sektor manufaktur riil Dia dan produksi kita berjalan dengan baik. , “katanya.

Melihat indikator makro yang menggembirakan, Susi optimis dengan prospek perekonomian Indonesia pada tahun 2025, dengan kontribusi sektor manufaktur sekitar 18-19% terhadap PDB (PDB).

“Jadi saya kira kita sangat optimis untuk tahun 2025 berdasarkan hasil angka-angka indikator makro,” tutupnya. (bantuan/fdl)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *