Batavia –

Patung Garuda Wisnu Kencana atau GWK merupakan salah satu tempat favorit wisatawan di Bali. Ini tidak mungkin, patung itu terkenal karena ukuran dan tingginya yang besar.

Bahkan, Patung GWK disebut-sebut sebagai salah satu patung tertinggi di dunia lho. Hal ini wajar, karena patung ini memiliki tinggi 121 meter dan lebar 66 meter.

Patung GWK mempunyai sejarah yang panjang ketika dibangun. Selain itu, patung raksasa ini juga menyimpan hal menarik untuk dibahas.

Ingin tahu sejarah dan perkembangan Patung GWK Bali? Lantas seperti apa detail patung besar dan mencolok tersebut? Simak pembahasannya pada artikel ini

Berdasarkan catatan detikcom, pembangunan Patung GWK dimulai oleh I Nyoman Nuarta pada tahun 1980-an. Ide pembuatan patung raksasa tidak serta merta diterima masyarakat. Sekitar delapan tahun lalu, Nyoman Nuarta memperkenalkan ide ini ke publik.

Pasalnya, banyak pihak yang menganggap pembangunan Patung GWK dianggap sebagai proyek besar yang hanya membuang-buang uang. Padahal, Nyoman Nuarta punya tujuan lain dalam membangun patung tersebut.

Menurutnya, jalan pembangunan patung GWK ini menjadikan kawasan itu sebagai destinasi baru Kota Bali. Ia kemudian mengatakan, objek wisata tersebut harus menunjukkan nilai-nilai budaya bangsa serta menempatkan berbagai kesenian nusantara, maupun dunia.

Akhirnya pembangunan Patung GWK yang dipegang oleh I Nyoman Nuarta mendapat persetujuan Presiden Soeharto pada tahun 1990. Kemudian pembangunan patung GWK dimulai hingga peletakan batu pertama pada tanggal 8 Juni 1997.

Namun sayang, rencana GWK untuk membangun patung tersebut terhenti karena krisis finansial tahun 1997-1998. Selanjutnya pembangunan patung dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada tanggal 23 Agustus 2013.

Proses pembangunan Patung GWK diakhiri dengan penobatan Dewa Wisnu pada tahun 2018 dan dilaksanakan upacara melaspas. Diresmikan pada 22 September 2018 oleh Presiden Ketujuh RI Joko Widodo, proses pembangunan GWK memakan waktu sekitar 28 tahun.

Ada beberapa fakta menarik tentang Patung GWK Bali. Mengutip catatan detikTravel, berikut banyak hal menariknya: 1 . Ini melibatkan 1.000 pekerja di bidang konstruksi

Karena ukuran dan tingginya, proses pembangunan Patung GWK pun melibatkan banyak pekerja. Tercatat, ada sekitar 1.000 pekerja yang sedang dalam proses pembangunan Patung GWK.2. Lahan tersebut dulunya merupakan pertambangan

Sebelum menjadi tempat terkenal di Bali, dulunya merupakan tambang batu kapur yang ditempati Patung GWK. Pasalnya, tanah di Ungasan saat itu tersusun dari batu kapur dan banyak terdapat tambang batu kapur yang merusak lingkungan.

Terakhir, Patung GWK telah didirikan di atas bukit kapur yang berketinggian 263 meter di atas permukaan laut, tepatnya di kawasan budaya Garuda Wisnu Kencana yang luasnya 250 hektar. Patung tertinggi keempat di dunia

The Times menobatkan Patung GWK Bali sebagai patung perunggu terbesar di dunia. Selain itu, Patung GWK (121 meter) juga dinobatkan sebagai patung tertinggi keempat di dunia, mengalahkan Patung Liberty (93 meter) di New York, AS.

Patung GWK dibangun dengan tinggi 75 meter, tinggi alas 70 meter, dan lebar sayap burung Garuda 66 meter.4. Ia akan mampu menahan tekanan angin hingga 2,5 Pa

Sebagai patung terbesar di Indonesia, Patung GWK tentunya sudah melalui banyak pengujian. Mempelajari tekanan angin adalah salah satu ujiannya.

Berdasarkan penelitian selama lebih dari 100 tahun, Patung GWK diklaim mampu menahan tekanan angin hingga 2,5 Pa.5. Beratnya 4.000 ton

Selain tingginya, patung GWK memiliki berat hingga 4.000 ton dan terbuat dari bahan perunggu, baja, dan kuningan. Saking tinggi dan lebarnya, Patung GWK bisa dilihat dari radius hingga 20 km, sehingga terlihat jelas dari Kuta dan Nusa Dua.

Kini, Patung GWK menjadi salah satu destinasi wajib dikunjungi bagi wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke Bali. Pernahkah wisatawan berkunjung sebelumnya? Saksikan video “Sejarah Patung GWK yang Merupakan Patung Tertinggi Keempat di Dunia” (ilf/fds)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *