Jakarta –

Persatuan Dokter Pembiayaan Jaminan Sosial dan Asuransi Indonesia (PERDOKJASI) menggelar rapat kerja (Raker) pertama pada Minggu (19/1/2025) di kantor PB IDI. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam perjalanan organisasi yang baru berdiri pada 20 Oktober 2024.

Sebagai organisasi kepentingan dokter, PERDOKJASI hadir untuk menjawab kebutuhan akan peran strategis dokter dalam pengelolaan dan pengembangan sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia, baik dalam skema jaminan sosial maupun asuransi komersial.

Ketua Pengurus Pusat PERDOKJASI, Dr. Wawan Mulyawan, SpBS, Subspesies, N TB, SpKP, AAK menekankan pentingnya membangun sinergi antara dunia medis dan sistem pembiayaan kesehatan.

“Kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menjembatani praktik medis dengan sistem pembiayaan yang sehat dan berorientasi pada kepentingan pasien serta keberlanjutan sistem. PERDOKJASI hadir untuk memastikan kedua aspek tersebut dapat berjalan selaras,” ujarnya dalam keterangan yang diperoleh detikcom. , Senin (20/1/2025).

Rapat kerja pertama membahas berbagai agenda strategis yang menjadi prioritas PERDOKJASI. Salah satu fokus utamanya adalah potensi pengembangan program studi asuransi kesehatan di Indonesia.

Selain itu, rapat kerja juga menetapkan program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kepengurusan dokter dalam pengelolaan pembiayaan kesehatan, pengembangan sistem pembiayaan yang efisien, serta kompetensi masyarakat di bidang jaminan sosial dan asuransi kesehatan.

PERDOKJASI didukung oleh dewan perwakilan dan dewan ahli yang terdiri dari orang-orang senior di bidang kedokteran dan pembiayaan kesehatan. Memiliki lima bidang utama yang meliputi organisasi dan keanggotaan, hukum dan advokasi, kelembagaan dan kemasyarakatan, kajian dan publikasi ilmiah, serta pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia medis.

Dengan struktur tersebut, PERDOKJASI bertujuan untuk menjadi mitra strategis bagi pemerintah, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, industri asuransi dan pemangku kepentingan lainnya dalam merumuskan kebijakan pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan.

Melalui diskusi ini, PERDOKJASI berupaya mencari solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menjamin keberlanjutan sistem pembiayaan inklusif. Tonton video “Kematian Ayah mengubah cara berpikir Kunto Aji tentang asuransi kesehatan” (Sook/Up)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *