Jakarta –
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi mengatakan, program pangan gratis yang dimulai hari ini diharapkan tidak hanya meningkatkan status gizi siswa, tetapi juga menarik minat anak-anak yang belum bersekolah.
“Anak-anak yang seharusnya usia sekolah tapi tidak belajar, jika mengetahui ada makanan bergizi yang dibagikan di sekolah diharapkan orang tuanya mau mengantar anaknya ke sekolah,” kata Dedek di Gizi Palmerah. Unit Pemenuhan Pelayanan (SPPG), Jakarta, Senin (6/1/2025).
Menurutnya, program makan gratis ini telah teruji selama sepuluh bulan hingga satu tahun dan berhasil meningkatkan jumlah siswa yang hadir.
“Pada ujian yang telah dilaksanakan, tingkat ketidakhadiran meningkat secara signifikan,” ujarnya.
Hal itu diungkapkan Dedek beberapa waktu lalu saat uji coba program pangan gratis. Sebagian besar penerima manfaat masih belum mengetahui menu yang akan disajikan. Sehingga hal ini menjadi paradoks dan membuat motivasi siswa untuk masuk sekolah semakin tinggi.
Oleh karena itu, suatu hari ada makan malam daging pada hari Rabu dan ada satu siswa yang datang tetapi pada hari Kamis siswa tersebut diejek oleh teman-temannya karena dia tidak masuk sehingga tidak bisa makan daging. kemudian membuat anak semakin rela datang. “Walaupun tingkat ketidakhadiran meningkat, namun tingkat kehadiran meningkat,” ujarnya.
Hari ini beliau juga mengunjungi SPPG Palmerah, Jakarta. Hari ini SPPG Palmerah membagikan 2.987 paket makanan sehat gratis ke 11 sekolah di wilayah Palmerah.
Sebanyak 2.987 unit tersebut terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama disebar di TK, kelas 1, 2, dan 3 SD. Sedangkan gelombang ke-2 akan dibagikan kepada siswa kelas 4, 5, 6, dan siswa SMA.
Sedangkan untuk menu restoran antara gelombang pertama dan gelombang kedua, tidak banyak perbedaan menunya. Pada TK gelombang pertama siswa SD kelas 1, 2 dan 3 menu yang disediakan adalah nasi, ayam tepung, tahu goreng, kacang panjang goreng dan jeruk.
Sedangkan untuk kelompok kedua siswa SD, ayam teriyaki, tahu goreng, kacang panjang goreng, dan jeruk. Dimana satu item menunya dijual dengan harga Rp 10.000.
2.087 Paket Sembako Didistribusikan di Palmerah
Sebanyak 2.987 paket gizi gratis siap dibagikan kepada siswa di 11 sekolah di kawasan Palmerah pada Senin (6/1/2025). Makanan bergizi gratis disiapkan oleh dapur Unit Pelayanan Suplemen Gizi (SPPG) Palmerah.
Kepala SPPG Palmera, Yuda Permana menjelaskan, di SPPG Palmerah pihaknya membagikan makanan gratis.
Kelompok pertama dibagikan kepada TK, kelas 1, 2 dan 3 SD untuk sarapan pagi. Sementara itu, kelompok 2 akan dibagikan kepada siswa kelas 4, 5, 6 dan siswa SMA untuk makan siang.
“Saat ini ada sekitar 2.987 makanan bergizi gratis. Kemudian ada 11 titik sekolah (penerima makanan bergizi gratis) meliputi TK, SD, dan SMA,” ujarnya di SPPG Palmera, Jakarta, Senin (6/1/2025). ).
Judah menjelaskan, tidak banyak perbedaan menu antara gelombang pertama dan gelombang kedua. Pada TK gelombang pertama siswa SD kelas 1, 2 dan 3 menu yang disediakan adalah nasi, ayam tepung, tahu goreng, kacang panjang goreng dan jeruk. Sedangkan untuk kelompok kedua siswa SD, ayam teriyaki, tahu goreng, kacang panjang goreng, dan jeruk.
“Untuk masing-masing part, kita sudah melakukan ini sekitar dua bulan lalu. Sekarang kita perkirakan part per hari-nya kurang dari 10.000. Kita bisa pastikan, termasuk hari ini dan faktor-faktor di atas, daftar kita kurang dari RP 10.000,” ujarnya dikatakan. katanya.
Dengan harga Rp10.000 per porsi, Yuda memastikan kebutuhan nutrisi setiap hidangan yang disajikan terpenuhi. Terkait hal itu, Yuda mengatakan, setiap penentuan menu dilakukan pengecekan Tingkat Kecukupan Gizi (AKG) masing-masing kelompok umur.
“Setelah memutuskan AKG, kami juga memilih bahan baku yang terbaik secara internal. Jadi karena kami basis lokal. Prosesnya ketika bahan baku sampai, kami melakukan pengujian dan infeksi terhadap kondisi bahan baku itu sendiri,” ujarnya. . (kilogram)