Jakarta –

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah salah satu dari banyak organisasi di dunia yang didirikan setelah Perang Dunia II. Setelah dunia terkoyak oleh nasionalisme dan konflik, negara-negara sepakat untuk mengorbankan beberapa aspek kedaulatan mereka demi kebaikan bersama.

Kutipan CNN Badan kesehatan ini didirikan pada tahun 1948 dalam upaya melindungi kesehatan dunia. Konstitusinya, yang ditandatangani oleh seluruh anggota PBB pada saat itu, memperingatkan bahwa “ketimpangan” dalam sistem kesehatan di semua negara adalah “situasi normal”.

Tujuan organisasi ini adalah untuk “mencapai tingkat kesehatan tertinggi untuk semua.”

Saat ini, WHO beroperasi di lebih dari 150 lokasi di seluruh dunia, memimpin upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengoordinasikan tanggapan internasional terhadap krisis kesehatan, mulai dari demam kuning hingga kolera dan Ebola. Mengapa AS keluar dari WHO?

Presiden AS Donald Trump pertama kali mencoba menarik diri dari WHO pada masa jabatan pertamanya pada tahun 2020, dengan menuduh organisasi tersebut melakukan “salah urus dan menutup-nutupi” penyebaran COVID-19.

Trump telah lama mengatakan dia yakin virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, Tiongkok, yang coba ditutup-tutupi oleh Beijing. Menariknya, WHO menyampaikan beberapa kekhawatiran Trump dan pada bulan Desember, lima tahun setelah kasus pertama Covid-19, WHO meminta Tiongkok untuk lebih transparan dan membantu dunia memahami bagaimana penyakit ini bermula.

Selama kampanye pemilu terakhirnya, Trump bersikap tegas dan menyebut organisasi tersebut “tidak lebih dari korupsi global” yang “dengan memalukan menutupi cara-cara Partai Komunis Tiongkok.”

Alan Bernstein, direktur Inisiatif Kesehatan Global di Universitas Oxford, mengatakan WHO membantu membujuk Tiongkok untuk merilis rangkaian genetik yang menjadi dasar vaksin yang dikembangkan AS pada awal tahun 2020.

“Anda tidak dapat memerangi epidemi secara efektif tanpa adanya meja internasional di mana negara-negara di dunia dapat bertemu dan berbicara serta mendorong satu sama lain untuk berbagi data,” kata Bernstein kepada CNN.

Ada juga sisi finansial dari kemarahan Trump. Presiden Trump sebelumnya mengatakan AS menyumbang sekitar $500 juta per tahun kepada WHO, dibandingkan dengan $40 juta yang diberikan oleh Tiongkok, meskipun jumlah penduduknya besar.

Saat menandatangani perintah eksekutif pada hari Senin, Trump ditanya apakah, sebagai presiden, dia menghargai pentingnya organisasi seperti WHO selama krisis COVID-19.

“Iya, tapi tidak saat kamu mengalami delusi seperti kami,” jawabnya. Tonton video “Video Trump menarik AS keluar dari perjanjian iklim WHO-Paris” (kna/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *