Jakarta –
Saudara kandung memiliki ikatan khusus yang dibangun atas kebersamaan, perayaan keluarga, dan pertengkaran kecil. Namun tanyakan pada hampir semua orang yang memiliki saudara laki-laki atau perempuan: siapa anak kesayangannya?
Penelitian baru dari Brigham Young University menunjukkan bagaimana orang tua secara tidak sadar dapat mengekspresikan preferensi berdasarkan kelahiran, kepribadian, dan jenis kelamin anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Alex Jensen dari BYU School of Family Life menemukan bahwa anak-anak yang lebih kecil sering kali menerima perlakuan yang lebih baik dari orang tuanya. Sementara itu, anak-anak dilahirkan lebih mandiri, dan orangtua tidak terlalu mengontrol mereka seiring pertumbuhan mereka.
Jensen mengatakan kepada Science Daily, Selasa (21/1/2025). “Jika orang tua mengetahuinya, mereka dapat melakukan perubahan kecil yang bermanfaat bagi semua orang.”
Penelitian menemukan bahwa orang tua cenderung lebih memihak anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, padahal orang tua hanya sadar akan perselingkuhannya, sedangkan anak tidak.
Kepribadian juga memainkan peran besar. Anak-anak yang suka bermain dan bertanggung jawab, tanpa memandang kelahiran atau jenis kelamin, sering kali menerima perlakuan yang lebih baik.
“Kebanyakan orang tua mungkin lebih mudah berhubungan dengan satu anak dibandingkan anak lainnya, entah itu karena kepribadian, pola asuh, jenis kelamin, atau faktor lainnya,” kata Jensen yang memiliki ketertarikan bersama.
Jensen mengatakan penting untuk dipahami bahwa kompetisi ini bukan hanya soal pertarungan, tapi soal kesehatan. Penelitiannya yang lain menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak disayangi oleh orang tuanya lebih mungkin mengalami kesehatan mental yang buruk dan terlibat dalam masalah perilaku di rumah atau sekolah.
Untuk melakukan penelitian ini, Jensen dan rekan-rekannya menganalisis data lebih dari 19.000 orang, yang diambil dari berbagai sumber yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Studi ini memberikan gambaran komprehensif tentang preferensi orang tua dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi anak-anak dalam kehidupan mereka.
Jensen berharap penelitian tersebut memberikan dampak terhadap keluarga yang sering dirasakan namun jarang dibicarakan. Suka, disengaja atau tidak, dapat menciptakan hubungan antar saudara dan kesehatan pribadi. Dengan mengenali pola-pola ini, orang tua dapat membina hubungan keluarga yang lebih baik
“Jawaban sederhana adalah yang terbaik. Bersabarlah terhadap diri sendiri dan anak-anak Anda,” jelas Jensen.
“Habiskan waktu bersama. Lakukan hal-hal yang kalian sukai bersama-sama. Lakukan hal-hal yang disukai anak-anak kalian bersama-sama. Bekerja bersama, membantu sesama, beribadah bersama. Hubungan harus bersama. Ada waktu dan waktu bersama untuk melakukan hal-hal yang akan memberikan banyak hasil baik,” dia menambahkan. Saksikan video “Video: IDAI soroti pentingnya protein hewani dalam 1.000 hari pertama kehidupan” (kna/kna)