Jakarta –
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli sedang mencari aturan terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2025 yang akan terbit besok, Rabu (03-12-2024). Kata dia, aturan tersebut saat ini sedang dikoordinasikan dengan Kementerian Kehakiman agar bisa cepat diterapkan.
“Jadi Pak Prabowo umumkan Jumat sore, nanti kita tindak lanjuti ke kementerian. Karena itu kebijakan beliau, detailnya akan kita tindak lanjuti. Saat ini kita sedang menyiapkan peraturan departemen (Permenaker),” ujarnya. ketika mereka bertemu. oleh wartawan di Bank Tower Mega, Jakarta Selatan, Selasa (12-3-2024).
“Harapan kami besok, Insya Allah. Hari ini ada kerja sama dengan Kementerian Kehakiman, mohon doanya,” tegas Yassierli.
Yassierli mengatakan hari ini pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan Kementerian Koordinator Perekonomian dan departemen/organisasi lain untuk menyiapkan beberapa rencana yang tertunda terkait dampak penerapan kenaikan UMP di tahun baru.
Tujuan yang dimaksud bisa berupa kebijakan finansial, seperti memberikan insentif kepada perusahaan yang mungkin tidak mampu menaikkan upah pekerja yang dipekerjakannya. Namun, dia belum bisa memastikan lebih lanjut rencana tersebut karena masih dalam pertimbangan.
“Hari ini kami juga bertemu dengan Menteri Koordinator dan departemen terkait bagaimana kita bisa melihat lebih baik situasi perekonomian kita saat ini,” kata Yassierli.
“Ekspektasinya bagus. Dalam pengertian ini kita berbicara tentang kebijakan moneter dan sebagainya. Kami tidak tahu, kita lihat saja nanti. (Mengeluarkan insentif?) Ya mungkin itu salah satu yang perlu kita diskusikan,” ujarnya.
Selain itu, Yassierli juga membantah istilah penetapan kenaikan gaji dalam aturan ini nantinya akan disesuaikan agar UMP tahun 2025 bisa dinaikkan menjadi 6,5% seperti yang sebelumnya diumumkan Presiden Prabowo Subianto. Sebab, menurutnya, semua hal itu sudah masuk dalam penelitian yang dilakukan Kementerian Sumber Daya Manusia bersama Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKS).
“Bukan, itu bukan angka-angka sebelumnya jadi angka-angka itu berhubungan langsung dengan hasil penelitian kita,” jawab Yassierli. (fdl/fdl)