Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan penerimaan pajak pada 2024 akan mencapai Rp 1.932,4 triliun. Jumlah tersebut 97,2% dari yang ditetapkan dalam UU APBN 2024 yaitu Rp 1.988,9 triliun.
Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak tahun 2024 tidak tercapai dari target awal. Hanya saja kinerja tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan semester I 2024 yakni sekitar Rp 1.921,9 triliun.
“Tidak mencapai target pertama tapi lebih baik dari laporan semester,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers tentang kinerja APBN 2024 di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Total pendapatan pemerintah hingga tahun 2024 mencapai Rp 2.842,5 triliun. Kinerja ini sedikit lebih besar yaitu 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (tahunan/ya) atau 101,4% dari target.
“Pendapatan pemerintah meningkat pesat sehingga di akhir tahun kita melihat pendapatan pemerintah terus tumbuh dengan baik, sekarang berada di angka 2,1% yoy,” kata Sri Mulyani.
Selain pajak, dana adat dan budaya juga tidak mencapai target sebesar Rp300,2 triliun pada tahun 2024. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan UU APBN 2024 sebesar Rp321 triliun, namun lebih tinggi dari target laporan semester I-2024 tahun Rp 296,5 triliun.
Lalu dikatakan Pendapatan Bukan Pajak (PNBP) sepanjang tahun 2024 tumbuh 5,4% atau mencapai Rp 579,5 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan ekspektasi dalam UU APBN 2024 dan laporan semester masing-masing sebesar Rp492 triliun dan Rp549,1 triliun.
Jadi ini ketiga dana pemerintah kita dalam keadaan berisiko, tidak menentu, tertekan, masih terjaga hingga dana pemerintah Rp 2.842,5 triliun artinya kita masih tumbuh dari tahun 2023 yang sebesar Rp 2.783,9 triliun, kata Sri. Mulyani.
Simak Videonya: Pajak RI Pajak Hingga Rp 1.000 T, Ini Fiturnya…
(kilogram/kilogram)