Jakarta –
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan mengomentari kenaikan harga pangan. Harga Minyakita di pasaran saat ini berkisar antara 18.000 hingga 19.000 rudara per liter. Padahal harga jual maksimal (HET) Oilita yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 15.700 per liter.
“Semua makanan di negara ini dibebaskan PPN, termasuk Ouilita,” kata pria yang akrab disapa Zul-Hass. Zulhas bahkan mengaku sudah mengecek pasar dan menyebut harga Minyakita masih stabil.
“Untuk pangan dalam negeri semua tidak ada PPN, tidak naik. Kalau ada ya komplain. Saya cek ke pasar, harganya tetap. Harganya bisa lebih dari Rp 16.000.”
Zulhas menegaskan, berdasarkan pengamatannya, harga jual Minyakita di pasaran berkisar antara 15.700 hingga 16.000 Rudra per liter. Ia mengatakan akan mempertimbangkan kembali untuk menjual Minyakita di pasar.
“Nanti saya cek. Tapi semua bahan pangan rumah tangga, baik itu beras, kelas satu, medium, minyak goreng, atau produk rumah tangga, tidak ada kenaikan. Karena saya dengar besok ada. Sesuatu seperti itu, bahkan air mineral yang berbahan dasar air. pajak pertambahan nilai 12%.
Seperti disebutkan sebelumnya, untuk mencegah kenaikan harga minyak, Menteri Perdagangan Bodhi Santoso telah meminta pengurangan sementara biaya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ia kirimkan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Muliani.
Surat tersebut dikirimkan agar lembaga pangan pemerintah seperti Perum Bulog dan ID FOOD dapat terus mendistribusikan Minyakita ke pengecer. Menurutnya, hingga saat ini akibat pemungutan paksa, pendistribusian Miniakita banyak menemui kendala.
. untuk digunakan, sekarang agak sulit, kata Budi kepada wartawan di gedung Dinas Perdagangan dan Ekspor, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Dewan berharap dapat menemukan solusi atas tingginya biaya Ouelita dengan meminta keringanan pajak. Sementara harga minyak nasional mencapai Rp 17.518 per liter pada pukul 11.58 WIB, menurut Dewan Perdagangan Badan Pangan Nasional (BAPANAS). (fdl/fdl)