Jakarta –

Banyak turis Inggris tidak lagi tertarik mengunjungi Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden, menurut sebuah survei. Masalah iklim dan kebijakan imigrasi mempengaruhi rencana perjalanan mereka.

Pada hari pertamanya menjabat pada Kamis (23/1/2025), Trump menandatangani beberapa perintah eksekutif yang kontroversial, termasuk menyebut Teluk Meksiko sebagai Teluk Amerika, lapor The Mirror.

Setelah kemenangan Trump dalam pemilu terakhir, penelitian menunjukkan bahwa banyak wisatawan Inggris berencana untuk tidak melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

Jajak pendapat pada hari pemilu yang dilakukan oleh perusahaan perjalanan Holiday Extras menemukan bahwa 17% warga Inggris mengatakan mereka tidak akan mengunjungi AS pada tahun 2025 karena terpilihnya kembali Trump sebagai presiden.

Head of Public Affairs Holiday Extras, Seamus McCauley, mengatakan isu iklim ekstrem dan konflik global telah menjadi isu utama mulai tahun 2023. Namun, untuk pertama kalinya, 20% wisatawan Inggris ke luar negeri mempertimbangkan perubahan rencana perjalanan mereka akibat pemilihan presiden. .

Persentase tersebut kira-kira sama dengan 22% yang mengatakan rencana perjalanan mereka mungkin terpengaruh oleh konflik di Timur Tengah dan Ukraina. Warga negara Inggris bukan satu-satunya yang merasa menentang bepergian ke Amerika Serikat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Narrative Research di Kanada menemukan bahwa 45% warga Kanada berencana melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dengan frekuensi yang sama seperti sebelumnya, sementara sepertiga lainnya berniat mengurangi perjalanan mereka.

Hanya 10% yang berencana untuk bepergian lebih sering. Secara keseluruhan, perjalanan ke Amerika Serikat diperkirakan menurun sebesar 21%, dengan kemungkinan besar warga Kanada Atlantik mengunjungi Amerika dibandingkan mereka yang tinggal di wilayah lain.

Beberapa pengguna Reddit berbagi pengalamannya mengenai liburan ke Amerika Serikat pada masa Trump menjabat.

“Saat Trump menjabat, saya tidak mengunjungi Amerika. Namun, ketika Biden terpilih, saya dan istri mengunjungi teman-teman di New York City dan menikmati waktu kami di sana. Kami menghabiskan banyak uang, menikmati berbagai restoran, pertunjukan, dan konser. “Saya ingin menekankan bahwa selama Trump masih menjabat, saya tidak menggunakan uang saya untuk bepergian ke AS. Saya lebih suka berlibur ke Quebec dan Eropa,” tulis pengguna tersebut.

“Saya pergi ke Amerika dua kali setahun, tapi saya belum kembali sejak November 2016. Saya baru mengunjungi Hawaii bulan lalu, tapi saya sengaja menghindari bepergian ke Amerika selama semester pertama dan mungkin tidak akan kembali. Untuk beberapa tahun ke depan.” Sebutkan pengguna lain

Pada masa jabatan pertama Trump, ia juga mengubah kebijakan imigrasi Amerika Serikat, dengan melarang warga negara dari negara yang dianggap ‘kumuh’ untuk memasuki AS.

Pada sebuah acara di bulan September, Trump berjanji untuk memperluas larangan perjalanan, termasuk larangan pengunjung dari Haiti dan beberapa negara Afrika, serta berencana untuk memperpanjang larangan terhadap pengungsi dari Gaza. Tonton video “Video: Donald Trump dan Perjalanannya Menuju Kepresidenan AS” (upd/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *