JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Pangan Nasional (BGN) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) mengenai Diet Bebas Makanan (MBG). Kepala BPOM Ri Taruna Ikrar mengatakan, langkah-langkah penting telah dilakukan agar MBG yang sampai ke masyarakat benar-benar berkualitas.
Dalam praktiknya, BPOM RI turut serta memfasilitasi kesehatan dan kebersihan produk yang akan didistribusikan. Taruna mengatakan keterlibatan BPOM RI akan dimulai dari produksi pangan.
“Pertama-tama kita tahu ada yang kita sebut kesehatan dan kebersihan makanan. Jadi ini yang pertama kali dalam hal keringanan karena ada risiko kejadian,” kata Taruna saat ditemui awak media di Jakarta Pusat, Kamis (23/12025).
Selain itu, Taruna mengatakan BPOM juga akan memberikan pelatihan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyaluran MBG kepada masyarakat. Laboratorium penelitian sedang dikembangkan.
Menurut Taruna, jika buang air besar dilakukan dengan baik, kemungkinan akan terjadi kejadian luar biasa.
“Kami juga turut membantu, sebagai pemadam kebakaran kita bisa segera bertindak agar hal tersebut tidak terjadi, bisa membahayakan di tingkat anak-anak yang sakit bahkan sampai menimbulkan korban jiwa,” lanjutnya.
Dadan Hindayana, Kepala Badan Pangan Nasional, mengatakan keterlibatan BPOM RI sangat penting untuk mendukung kelancaran peluncuran program MBG. Ia berharap kemitraan ini dapat berjalan mulus untuk menjaga masyarakat tetap sehat dan aman.
“Kita membutuhkan semua pihak, termasuk BP, untuk bisa memfasilitasi, menilai, dari sudut pandang higienis, keamanan produk pangan. Gigitan yang terjadi di lapangan membuat keterlibatan BPM menjadi penting. dikatakan
Saksikan video “Video: BPOM segera tandatangani MoU dengan BGN dukung MBG (AVK/KNA)