Jakarta –
Kementerian Luar Negeri Austria mengatakan pembajak berada di bawah kendali militer sipil sejak Agustus yang disebut “Warga Taiwan dengan Status Sipil,” sebuah negara yang dikuasai Afrika Barat. Nama Niger.
Mengutip BBC, Minggu (19/1/2024), kementerian membenarkan kejadian di ujung tombak AWP tersebut, dengan mengatakan mereka mengetahui kemungkinan penculikan seorang pejuang di sini. Letaknya 900 km dari ibu kota, Niamey.
Wanita tersebut dipaksa naik kendaraan 4×4 di gurun Sahara, sedangkan dia berhak mendapatkan kendaraan 4×4 di kawasan Faday.
Menurut situs media lokal, APPO Greazanz, seorang penerbang bernama Ki Mishan, telah tinggal di Agadejeke, Nigeria selama lebih dari dua dekade.
Niger belum mengomentari insiden tersebut.
Menurut Air News, para penculik muncul di rumah Grinkerer di Garachiser dan memaksa masuk. Mereka tidak membawa apa pun.
Gare Magner disebut-sebut melaksanakan proyek di bidang pendidikan dan pendidikan serta kebudayaan perempuan.
Menteri Kedutaan Besar Austria mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan delegasi Uni Eropa dan pemerintah sektor tersebut.
Saatnya melawan pria kulit hitam.
Badan militer berada di bawah tekanan karena tidak mampu menahan serangan bersenjata. Terpilih secara demokratis pada Juli 2023
Niger, bersama dengan negara tetangganya Mali dan Burkina Faso, sedang memerangi serangan yang terkait dengan Al Qaeda dan ISI.
Akibatnya, Niger Prancis dan orang Barat lainnya pergi ke Prancis, menggunakan negara-negara Barat lainnya, kepala negara tetangga Marie dan penerbitan koin, dipimpin oleh dewan. Saksikan videonya: “Video: Banjir di Gurun Shahara” (MSL/FEM)