Jakarta –

Cacing pita merupakan parasit yang dapat hidup dan berkembang biak di usus manusia. Ini disebut infeksi cacing pita.

Bentuk cacing pita yang muda dan tidak aktif disebut kista larva. Cacing pita mungkin masih hidup di bagian tubuh lain. Ini disebut infeksi kista larva.

Kebanyakan orang hanya memikirkan cacing pita pada daging babi. Apakah itu benar?

Dikutip dari situs CDC, Taenia pada manusia merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh spesies cacing pita Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi) dan Taenia asiatica (cacing pita Asia).

Manusia dapat tertular cacing pita ini jika memakan daging sapi mentah atau setengah matang (T. saginata) atau daging babi yang belum matang (T. solium dan T. asiatica).

Infeksi T. saginata akibat konsumsi daging sapi terjadi dimanapun daging mentah yang terkontaminasi dikonsumsi, terutama di Eropa Timur, Rusia, Afrika Timur, dan Amerika Latin.

Infeksi cacing pita seperti T. solium atau daging babi lebih sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang buruk atau pada orang yang makan daging babi mentah atau setengah matang. Tingkat penyakit yang lebih tinggi telah diamati pada orang-orang dari Amerika Latin, Eropa Timur, Afrika sub-Sahara, India dan Asia.

Infeksi cacing Tibbons T. Solium pada babi dapat menyebabkan penyakit kistik pada manusia. Ini bisa menjadi penyakit yang sangat serius yang dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otot atau mata.

Mengonsumsi daging sapi atau babi mentah atau setengah matang yang terkontaminasi merupakan faktor risiko utama penyakit cacing pita. Oleh karena itu, menjaga kebersihan makanan sangat penting untuk mencegah infeksi ini. Tonton video “Republik Indonesia Anjurkan Hati-Hati Memilih Daging Babi” (Mengapa)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *